GARDUOTO – Kemarin, bertempat di Politeknik APP Jakarta, Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) dan ASEAN NCAP (New Car Assessment Program), mengadakan Vehicle Safety Course (VSC).
Dalam penyelenggaraan VSC yang keenam ini, MIROS dan ASEAN NCAP bekerjasama dengan Politeknik APP, sebuah kampus negeri milik Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan PT Karya Fajar Ultima (KyFU) yang merupakan sebuah perusahaan dalam bidang konsultan keselamatan jalan.
Fokus dari kegiatan ini adalah untuk menjabarkan segala teknologi keselamatan termutakhir di mobil-mobil modern masa kini, dan juga menyinggung soal etika berkendara yang aman di jalan.
Pada setiap kegiatan VSC selalu akan menyajikan paparan-paparan dari berbagai pihak yang peduli terhadap keselamatan, terutama dari para manufaktur kendaraan maupun pembuat peralatan keselamatan.
Adapun pihak manufaktur kendaraan hadir pada VSC kali ini ialah Honda, Nissan, dan Toyota. Sedangkan dari pembuat peralatan keselamatan, dihadiri Autoliv dan Bosch.
Menurut Adrianto Sugiarto Wiyono, Technical Committe ASEAN NCAP, keselamatan di jalan tidak hanya dipengaruhi oleh teknologi, tapi juga ada beberapa faktor lainnya.
“Keselamatan di jalan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi jalan, kendaraan, dan kemampuan kontrol diri kita akan dua kondisi tersebut,” pungkas Adrianto, di sela-sela acara VSC kemarin.
Untuk memberikan gambaran yang jelas, VSC kali ini tidak hanya kegiatan dalam kelas saja, namun juga kegiatan luar ruangan yang berisi demo berbagai fitur keselamatan yang telah dijelaskan di sesi kelas. Untuk sesi demo ini telah disiapkan Toyota bz4X dan Honda WR-V.
Di sela-sela kegiatan juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Miros dan KyFU, dalam hal ini untuk membangun kerjasama dalam bidang keselamatan jalan.
Baik itu pelatihan, pengembangan teknologi, penelitian, kegiatan, dan berbagai hal yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan jalan di wilayah ASEAN. (GO/Gie)