GARDUOTO – Berusia muda dan laris di pasaran, tak membuat Hyundai jadi jumawa dengan Palisade. Buktinya, pada Juli 2022 lalu, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) merilis Palisade facelift. Kehadiran Palisade facelift ini hanya berjarak satu setengah tahun dari awal kemunculannya di Indonesia.
Tentunya Hyundai tidak hanya sebatas meremajakan tampilan Palisade agar tak cepat tampak usang. Tapi, mereka juga melakukan cukup banyak ubahan dan peningkatan teknologi dari sebelumnya. Alhasil, selain jadi lebih modern secara tampilan, Palisade facelift juga jadi makin canggih, dan hampir tak ada celah kekurangannya.
Untuk mengetahui sebanyak apa ubahan dan teknologi baru yang dimiliki oleh SUV terbesar Hyundai, dan mengapa kami berani bilang kalau mobil ini hampir tak ada celah kekurangannya, bisa Anda ketahui dengan membaca artikel ini sampai habis.
Eksterior Semakin Berkelas
Seperti yang kami katakan tadi, tampilan Palisade facelift kini jadi lebih modern. Itu karena mobil ini mengalami ubahan di fascia depan yang cukup mencolok. Mulai dari gril, headlamp, dan motif DRL, semuanya berubah.
Gril Palisade sekarang bermotif kotak seperti Creta, dan dilaburi dengan warna dark chrome. Lampu senja yang terletak di bagian atas juga dibuat dengan motif kotak, seolah merupakan satu kesatuan dengan grilnya.
Perpaduan antara model gril dengan pemakaian warna gelap itulah yang membuat wajah Palisade facelift ini menjadi lebih elegan dan berkelas dari sebelumnya.
Masih di area depan, DRL yang berdiri tegak di samping headlamp yang ada di bagian bawah juga turut diubah motifnya dari yang sebelumnya melengkung di ujung bawahnya, sekarang dibuat hampir tegak lurus.
Bergeser ke samping, satu-satunya ubahan yang paling terlihat jelas adalah peleknya, yang sekarang bermotif baru dengan palang lima dan berwarna two tone.
Pelek ini memiliki diameter 20 inci, yang tampak sesuai dengan profil Palisade yang besar dan gagah. Sementara di bagian belakang, tak ada beda antara Hyundai Palisade facelift dengan yang sebelumnya.
Ubahan di Interior Juga Cukup Banyak
Masuk ke kabinnya, cukup banyak juga ubahan yang ditemui di sini. Desain dasbor secara keseluruhan memang masih sama seperti sebelumnya. Tapi, Palisade facelift memiliki kisi AC baru dengan bentuk garis lurus. Pemilihan motif kisi AC tersebut kami nilai sudah berhasil untuk membuatnya tampak minimalis dan berkelas.
Lingkar kemudinya juga tak luput dari ubahan. Kalau sebelumnya Palisade menggunakan setir palang tiga, di model facelift-nya ini, ia memakai setir palang empat yang bentuknya sama seperti yang juga dipakai oleh Creta, Stargazer, dan Staria. Namun kami merasa, lingkar setir yang dipakai Palisade facelift ini, lebih besar daripada saudara-saudaranya yang kami sebutkan tadi.
Melirik ke head unit-nya, Luxury SUV Hyundai ini tak lagi menggunakan layar berukuran delapan inci seperti pendahulunya, gantinya, disematkan layar berukuran 12.3 inci yang kualitas visual dan interface-nya lebih menarik. Selain itu semua, tidak ada lagi ubahan desain interior yang signifikan. Meski begitu, kabin Hyundai Palisade facelift tetap terasa mewah dan berkelas.
Punya Banyak Fitur Baru yang Canggih
Inilah alasan terbesar yang membuat kami berani berucap kalau Hyundai Palisade facelift hampir tak ada celah kelemahan. Ya, sederet fitur baru yang canggih yang dimilikinya, berhasil melengkapi kelebihan yang sudah ada pada SUV yang berstatus CBU dari Korea Selatan ini.
Instrument cluster analaog sudah ditinggalkan, dan digantikan dengan full digital. Instrument cluster full digital pada Palisade facelift terasa juga sama seperti yang sudah diaplikasikan pada Creta, Santa Fe, dan Staria.
Sama seperti Santa Fe dan Staria, Palisade facelift juga sudah dibekali dengan Blind Spot View Monitor (BVM), yang dapat menampilkan kondisi aktual di bagian kiri dan kanan belakang mobil di instrument cluster.
Itu saja? Tentu tidak. Palisade facelift kini juga kedapatan fitur keselamatan aktif terkeni dari Hyundai, yakni Hyundai SmartSense, serta Bluelink yang merupakan layanan telematika yang dapat membantu pengemudi jika menemui kondisi darurat, dan diakses hanya melalui smartphone.
Memiliki bodi yang panjang dan bongsor, Hyundai juga membekali Palisade facelift dengan surround view monitor, yang bisa menampilkan kondisi di sekeliling mobil.
Saat fitur ini bekerja, akan muncul tampilan mobil di layar head unit, dan kita bisa menggeser-geser ke kiri, kanan dan atas. Bahkan jika kita memutar setir, gambar mobil di layar juga menunjukkan bahwa bannya juga bergerak sesuai dengan putaran setir.
Penumpang baris kedua Palisade facelift juga kian dimanjakan dengan adanya penghangat dan pendingin jok, untuk masing-masing di kiri dan kanan. Bukan cuma itu, AC untuk penumpang belakang juga sudah dilengkapi dengan mode auto, namun memang masih single zone.
Buat penumpang baris ketiga, jika mereka ingin berbicara dengan penumpang di baris pertama atau kedua, mereka bisa memanfaatkan fitur Rear Passenger Talk Mode.
Namun kami menilai, fitur ini cukup mubazir. Sebab, tanpa fitur inipun, penumpang di baris ketiga tetap bisa berbicara dengan yang di depannya dengan jelas.
Itu dikarenakan Palisade punya kekedapan kabin yang sangat baik. Guna memanjakan kuping seluruh penumpangnya, Hyundai juga turut memasang audio dari merek Infinity dengan kualitas suara yang jernih.
Mesin Beringas, Halus, Tapi Irit
Di sektor teknis, Palisade facelift tetap mengandalkan mesin diesel berkapasitas 2.2 L CRDI empat silinder segaris yang mempunyai tenaga sebesar 198 dk di 3.800 rpm, dan torsi 440 Nm pada rentang 1.750 – 2.750 Nm, serta dipadukan dengan transmisi otomatis delapan percepatan.
Walau bukan jantung pacu baru, namun kami menilai kalau mesin ini masih merupakan yang paling pas untuk Palisade. Sebab, tenaga dan torsi yang dimilikinya mampu melesatkan Palisade dengan mudah, seakan ia adalah sebuah mobil yang kompak.
Kami sempat melakukan tes akselerasi dari diam dengan metode mematikan AC dan traction control, serta menginjak pedal rem dan gas secara bersamaan, dan melepas rem saat mesin sudah mendapatkan momentum untuk menyemburkan tenaganya.
Hasilnya, di percobaan pertama, ada spin di roda depan yang terjadi. Merasa kurang puas, kamipun melakukannya lagi, dan spin tersebut kembali terjadi. Artinya, tenaga mesin yang dimiliki Hyundai Palisade sebenarnya sangat besar untuk mobil seukurannya. Maka itu, tak mengherankan kalau mobil ini bisa mencapai kecepatan 150 km/jam di tol dalam kondisi gas terinjak setengahnya.
Bukan cuma punya tenaga yang besar dan kuat, mesin diesel andalan Hyundai ini juga punya kinerja yang sangat halus dan senyap. Kehalusan mesinnya bahkan langsung bisa dirasakan sejak mobil ini menyala. Lalu saat dijalankan, mesinnya langsung mensuplai torsi yang besar, yang membuat tarikannya di putaran bawah terasa jadi enteng dan kuat.
Lantas saat kami lajukan di jalan, baik itu di dalam kota maupun di tol, tidak ada vibrasi ataupun sayup-sayup suara mesin diesel yang terdengar ke dalam kabin. Mesinnya benar-benar bekerja dengan sangat halus dan senyap.
Kemudian saat kami memacunya secara konstan di jalan tol dengan kecepatan di atas 100 km/jam, putaran mesinnya tak pernah mencapai 2.500 rpm. Mesinnya hanya akan bekerja di putaran yang lebih tinggi saat menaikkan gigi.
Mempunyai performa mesin yang kuat dan beringas, tak membuat Hyundai Palisade jadi boros. Dari hasil pengetesan kami di rute kombinasi, mobil ini mencatatkan konsumsi BBM di angka 13.6 km/liter. Itu adalah angka yang terbilang impresif untuk sebuah SUV diesel berdimensi besar dengan tenaga hampir 200 dk. Adapun bahan bakar yang kami gunakan saat pengetesan ialah solar dengan cetane number 53.
Kesimpulan
Hyundai Palisade facelift yang kami test ini adalah yang varian Signature 4×2 yang dibanderol seharga Rp 977 juta on the road DKI Jakarta. Harga mobil ini memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari pendahulunya. Tapi jika kita melihat segala ubahan dan pembaruan yang didapatkannya, maka kenaikan harga tersebut jadi terasa masuk akal.
Pendapat kami tersebut tentu punya alasan yang mendasar. Karena dengan harga yang semakin mahal, Hyundai juga turut membenahi Palisade dengan tampilan yang lebih elegan, berkelas, dan tentunya semakin canggih.
Kenyamanan yang sudah menjadi salah satu kekuatan terbesarnya sejak awal hadir, kian disempurnakan dengan hadirnya beberapa fitur baru untuk penumpang, khususnya di baris kedua yang semakin diistimewakan.
Kekuatan lain Hyundai Palisade yang tetap dipertahankan tentu adalah mesinnya. Tenaga sebesar 198 dk nyatanya lebih dari cukup untuk hanya sekadar menghela bodi Palisade yang besar. Lebih dari itu, mesin ini juga punya kinerja yang sangat halus, senyap, namun tetap irit BBM.
Pada akhirnya, hampir tak ada celah kekurangan yang kami temukan pada Palisade facelift. Justru, ada fitur yang kami anggap tak perlu namun ada di mobil ini, dan jika itu ditiadakan pun, tetap tidak berpengaruh apa-apa terhadap Hyundai Palisade facelift. (GO/Gie)