GARDUOTO – Tebar kesadaran tentang keamanan berkendara kaum milenial, Wahana gandeng Ditlantas Polres Jakarta Barat untuk mengadakan seminar buat mahasiswa Trisakti secara hybrid.
“Bangga Menjadi Generasi Cari Aman” menjadi tema yang dipilih tim Safety Riding Promotion (SRP) PT. Wahana Makmur Sejati (WMS) bersama kepolisian lalu lintas, berikan edukasi berkendara aman ratusan mahasiswa Trisakti, Rabu (28/9/2022).
Seperti diakui perwakilan Trisakti, mahasiswanya merupakan pengguna kendaraan pribadi khususnya jenis roda dua saat beraktifitas ke kampus. Terlihat jelas pada jumlah sepeda motor yang terparkir di beberapa titik lokasi parkir dalam kampus.
Pernyataan yang disampaikan Wakil Rektor kemahasiswaan Universitas Trisakti, Budi Santoso yang sambut baik seminar menumbuhkan kesadaran berkendara aman untuk mahasiswanya.
“Berapa banyak dari peserta yang hadir mengetahui standar kelengkapan berkendara motor ketika dijalan raya,” tanya Agus Sani, Head of SRP PT WMS. Dapatkan banyak respon jawaban, ternyata tidak seluruhnya memahami terkait kewajiban pengendara yang harus ditaati.
Melihat respon inilah, edukasi berkendara aman tepat dilakukan untuk kalangan mahasiswa sebagai kelompok milenial dengan pendidikan yang baik agar nantinya dapat menjadi pelaku dan contoh untuk pengguna lain di jalan raya.
Selain menjelaskan kewajiban dan beragam tips berkendara aman, dalam kesempatan ini, Wakasatlantas Polres Jakbar, Kompol. Mujiyanto juga informasikan terkait beragam kebijakan dan peraturan lalu lintas jalan raya.
Sesi yang menarik dari seminar, saat tanya jawab yang diisi dengan beragam pertanyaan kritis khas mahasiswa. Salah satu pertanyaan yang cukup menarik adalah terkait dengan tingkah laku pengendara yang sering berhenti mendadak atau berbelok tanpa sinyal.
“Memang jalan raya penuh hal tidak terduga termasuk perilaku buruk pengendara lain. Untuk itu adalah wajib setiap pengendara untuk siap dengan hal tak terduga, jadilah pengendara yang handal dengan kemampuan berkendara yang baik, selalu bersikap waspada dan wajib jeli serta gunakan alat komunikasi yang baik di kendaraan seperti klakson dan lampu sinyal,” jawab Agus.
Total peserta yang ikut seminar ini ada sebanyak 150 orang. Penyebaran berkendara aman memang menyasar banyak kelompok masyarakat mulai dari komunitas, grup korporat, konsumen, sekolah hingga tingkat perguruan tinggi.
Hanya satu alasan, target kelompok ini diharapkan dapat melahirkan pengendara yang mementingkan keselamatan sekaligus menjadi model untuk pengguna jalan raya lainnya.
“Kami berharap setelah seminar ini semua rekan mahasiswa dapat menjadi contoh bagi pengguna jalan lainnya. Tinggalkan sikap egois dan ugal-ugalan lalu mentaati seluruh aturan berlalu lintas hingga bisa ditiru pengguna jalan yang lain,” tutup Agus. (GO/Gie)