GARDUOTO – Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa motor injeksi susah ditangani apabila mengalami mogok. Anggapan tersebut muncul karena keterbatasan pengetahuan bengkel tidak resmi dan perubahan sistem mekanikal yang banyak, ditambah dengan sensor–sensor elektronik pintar di beberapa bagian mesin khususnya ruang bakar.
Anggapan di atas tetap melekat sampai PT Astra Honda Motor (AHM) mengadopsi teknologi injeksi untuk pertama kalinya di Indonesia pada 2005 silam melalui produk Supra X 125 PGM-Fi.
“Teknologi pembakaran konvensional karburator menjadi injeksi yaitu PGM-FI milik Honda adalah teknologi yang diberikan untuk kemudahan serta kenyamanan untuk konsumen dan lingkungan secara umumnya,“ jelas Dwi Supriatno, Manager Technical, PT Wahana Makmur Sejati (WMS), dalam keterangan tertulisnya.
Dijelaskannya lebih lanjut, tidak usah risau konsumen terkait teknologi ramah lingkungan ini selain jaminan Honda untuk menyediakan layanan bengkel resmi yang tersebar namun juga mudah untuk dilakukan perawatan secara individu.
Mengulas lebih dalam soal PGM-Fi, tekonologi dengan kepanjangan Programme Fuel Injection ini adalah sistem suplai bahan bakar yang dikontrol secara elektonik sehingga memasok bahan bakar dan oksigen lebih optimal untuk kebutuhan mesin dalam setiap keadaan.
Teknologi PGM-FI di dukung untuk hasil optimal seperti ECM (Engine Control Modul), injector, fuel pump, Throttle Position Sensor (TPS), Intake Air Temperature (IAT), Manifold Air Pressure (MAP), Engine Oil Temperature (EOT) dan Sensor O2.
Saat kunci kontak diputar ke posisi ON, fuel pump langsung bekerja sekitar 2 detik untuk memberi tekanan melalui selang bahan bakar. Lalu ketika saklar electric starter ditekan, sensor-sensor sebut akan memberi input ke ECM.
Secara keseluruhan, sistem kerja injeksi dikontrol oleh ECM berdasarkan input dari sensor sehingga membuat motor mempunyai performa lebih baik, irit bahan bakar dan ramah lingkungan.
Ada empat Keunggulan Teknologi PGM-FI yaitu ramah lingkungan, irit bahan bakar, bertenaga, hingga perawatan yang mudah. Setiap kerusakan yang terjadi secara otomatis indikator malfunction yang terdapat dalam speedometer akan menunjukkan dengan jumlah kedipan.
Perhatikan dan pastikan bahwa penyebab mesin mati bukan karena over heat atau panas berlebih karena oli mesin habis. Panas berlebih adalah salah satu penyebab mesin mendadak mati atau hilang tenaga alias ngempos.
Segera cek tinggi oli, ketersediaan coolant, atau bisa juga terjadi karena adanya kesalahan penyetelan klep yang terlalu rapat. Instruktur Training, Wahyu Budhi menjelaskan bahwa saat mati mendadak atau hilang tenaga juga bisa disebabkan terjadinya pembakaran bahan bakar yang kurang sempurna.
“Kalau motor ngempos atau mati mendadak tapi kadang mudah dihidupkan bisa jadi dari bahan bakar yg terbakar kurang sempurna, sehingga banyak kerak dan kerak tersebut terkadang mengganggu kerja dari valve atau klep” jelas Wahyu.
Hal ini memang kerap terjadi dan biasanya hanya perlu menunggu beberapa waktu untuk memastikan kerak tersebut hilang. Untuk perawatan dapat dilakukan personal dengan cara membuka busi dan semprotkan sedikit penetran ke lubang busi dan lakukan kick starter beberapa kali untuk mengilangkan endapan kerak tersebut.
Lainnya, pastikan oli mesin selalu dalam kondisi normal baik jumlah ataupun kualitasnya. Bagi motor dengan berpendingin cair, kontrol rutin bak cadangan coolant yang tersedia.
“Kedipan mil saat motor di start on adalah penanda mudah terjadinya malfungsi sistem dalam mesin motor. Jangan risau karena seluruh jaringan AHASS Jakarta Tangerang siap membantu keluhan yang terjadi dan merawat sepeda motor anda tetap dalam kondisi terbaik,” pungkas Wahyu Budhi. (GO/Gie)