GARDUOTO – Pada November 2021 lalu, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDIna) merilis E-Class facelift. Ini merupakan facelift pertama dari E-Class yang berkode bodi W213, sejak mobil ini masuk ke Indonesia pada 2016 silam. Di model facelift ini, varian tertinggi E-Class kembali ke E 300, bukan E 350 seperti pada model sebelum facelift.
Biarpun secara nomenklatur angka menurun, namun tidak berarti bahwa E 300 facelift mengalami penurunan pada aspek lainnya. Sebaliknya, ada beberapa hal yang justru ditingkatkan pada E-Class facelift, khusunya E 300. Apa saja peningkatan yang dialami oleh E 300 facelift? Mari kita bahas satu persatu.
Perubahan di Eksterior Cukup Mencolok
Meski hanya sebatas facelift, namun ubahan yang terdapat di eksterior E-Class W213 ini cukup banyak dan mencolok. Di fascia depan, ubahannya bisa dibilang menyeluruh, karena mencakup model bumper, gril, dan headlamp.
Bahkan dua buah DRL LED yang sudah menjadi ciri khas E-Class W213, tak lagi ada pada model facelift ini. DRL LED pada E-Class W213 facelift kini hanya ada satu buah saja.
Khusus untuk E 300 yang menyandang trim AMG Line, tentunya ia memakai gril ala AMG masa kini yang memiliki satu garis tebal di tengahnya, dengan latar belakang ala titik-titik.
Geser ke samping, E 300 facelift tampak sporti dan atletis berkat pemakaian pelek baru berdiameter 19 inci. Selain pelek, tidak ada lagi ubahan yang terdapat di bagian sampingnya.
Pindah ke belakang, ubahan terbesarnya tentu ada pada model lampu belakangnya. Jika sebelumnya lampu belakang E-Class W213 mirip seperti C-Class W205, sekarang bentuknya berubah menjadi memanjang, dan cenderung mirip dengan kepunyaan S-Class W223.
Secara keseluruhan, garis desain bodi E-Class W13 facelift ini masih sama dengan sebelumnya. Namun ubahan yang cukup menonjol di fascia depan dan buritannya, mungkin bisa membuat orang pangling, khususnya mereka yang awam.
Interior Tak Banyak Berubah
Berbeda dengan eksteriornya yang berubah cukup banyak, interior E-Class W213 facelift justru tak banyak mengalami ubahan. Mulai dari desain dasbor hingga warna kabin, masih sama seperti sebelumnya.
Walau secara desain masih sama, tapi Mercedes-Benz memberikan beberapa detail baru di interior Medium Luxury Sedan andalannya ini. Detail baru tersebut berupa touchpad yang lebih ringkas, dan setir baru.
Setir yang dipakai pada E 300 AMG Line, bermodel flat bottom palang tiga yang bagian kiri kanannya bertingkat dan runcing di ujungnya. Pengaturan volume audio dan kecepatan cruise control-nya tidak lagi diputar lewat tombol kecil, diganti dengan touchpad yang pengoperasiannya hanya digeser ke atas dan bawah.
Kendati mendapatkan pembaharuan yang minim, namun interior E-Class W213 facelift masih sangat mewah dan berkelas. Model setir baru yang digunakannya pun berhasil sedikit menaikkan aura sporti di kabinnya.
Punya Fitur Baru yang Berguna
Di balik ubahan di interiornya yang terbilang minim, Mercedes-Benz justru memberikan beberapa fitur baru untuk E 300 AMG Line facelift. Bahkan, fitur-fitur baru yang ada di mobil ini terbilang berguna untuk pengemudi.
Fitur baru yang paling mencolok yang ada di E 300 AMG Line facelift ialah adaptive cruise control yang bisa bekerja layaknya autonomous. Artinya, fitur ini bisa menjalankan dan mengatur kecepatan mobil sesuai dengan kendaraan yang ada di depannya.
Satu lagi fitur baru yang ditemukan di E300 AMG Line facelift adalah pengaturan posisi mengemudi yang bisa disesuaikan dengan tinggi badan pengemudi. Jadi dengan memasukkan tinggi badan kita, setelahnya bangku akan mengatur sendiri setalan posisi mengemudi.
Dengan begitu, kita tak perlu lagi repot-repot mengatur setelan bangku untuk mendapatkan posisi mengemudi yang nyaman dan ergonomis sesuai dengan postur tubuh kita.
Rasa Berkendara
Menyandang angka 300, artinya E 300 AMG Line facelift memiliki tenaga dan torsi yang lebih kecil daripada E 350. Meski begitu, E 300 AMG Line facelift dan E 350 memiliki kapasitas mesin yang sama, yakni 1.991 cc empat silinder turbo.
Bersumber dari mesin yang sama, E 350 bisa memuntahkan tenaga sebesar 299 dk dan torsi 400 Nm. Sedangkan E 300 AMG Line facelift ‘cuma’ mengeluarkan 258 dk dan 370 Nm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis sembilan percepatan 9G-tronic.
Di atas kertas, perbedaan tenaga dan torsi antara E 300 AMG Line facelift dan E 350 memang cukup signifikan. Kendati demikian, performa yang ditawarkan E 300 AMG Line facelift sama sekali tidak mengecewakan.
Tenaga dan torsi yang dimiliki oleh E 300 facelift terasa sangat lebih dari cukup jika hanya untuk sebatas pemakaian di dalam kota. Mesinnya mampu menyalurkan tenaga secara halus saat kita melakukan cruising, dan juga bisa memuntahkan tenaga dengan kuat saat kita membutuhkan akselerasi yang spontan.
Di mode Eco sekalipun, yang merupakan pilihan mode terjinaknya, mesinnya tetap mampu menyalurkan tenaga secara terus-menerus. Namun memang harus diakui, pada mode ini, saat kita melakukan kickdown, ada lag yang terasa. Lag tersebut hanya muncul sesaat saja, dan kemudian mobil pun langsung melesat.
Lain cerita saat kita masuk ke mode terliarnya, yakni Sport+. Di sini, muntahan tenaganya terasa sangat kuat, bahkan dari putaran bawah sekalipun. Di mode ini, mesin bekerja dengan sangat kuat dan instan, sehingga mampu melesatkan mobil dengan sangat cepat.
Perpindahan giginya pun terjadi di putaran tinggi, yakni di rentang 4.000 – 5.000 rpm. Hebatnya, perpindahan giginya tetap terasa sangat halus, dan tidak ada gejala lag yang terasa saat melakukan kickdown atau perpindahan gigi.
Guna mengimbangi performanya yang jadi beringas, di mode Sport+, bobot setir pun otomatis jadi lebih berat. Itu bertujuan untuk meningkatkan kesigapan pengemudi dalam mengkontrol mobil, serta menambah ketajaman handling-nya.
Memiliki performa yang impresif dan kuat, tak membuat E 300 AMG Line facelift menjadi boros BBM. Di rute dalam kota dengan kecepatan rata-rata 23 km/jam, mobil ini mencatatkan konsumsi BBM 1:9 km/liter. Tidak boros, dan belum sampai taraf sangat hemat, tapi sangat masuk akal untuk sebuah sedan mewah besar dengan performa yang kencang.
Kenyamanan Masih yang Terbaik
E-Class bisa dibilang sebagai yang terbaik di kelasnya dalam hal kenyamanan. Predikat tersebut masih bertahan sampai model terbarunya ini, namun dengan beberapa catatan.
Kami masih ingat jelas rasanya E300 AMG Line W213 yang pertama kali hadir pada 2017 silam. Kami menilai mobil itu sangat nyaman dan membuai. Kenyamannya bahkan lebih condong menyerupai S-Class, ketimbang rival-rival sekelasnya.
Bermodal pengalaman itu, awalnya kami sempat mengira kalau E300 AMG Line facelift tetap memiliki kenyamanan yang sama seperti itu, namun, perkiraan kami tidak sepenuhnya benar.
Bantingan suspensi E-Class W213 facelift memang masih bisa dibilang sebagai yang terbaik di kelasnya. Namun saat melewati speed bump atau jalan berlubang, peredaman suspensinya tidak sehalus E 300 AMG Line lama. Selain itu, saat melewati jalan yang permukaannya kasar dengan kecepatan tinggi, suara gesekan ban terdengar hingga ke dalam kabin.
Kami yakin hal tersebut terjadi karena E 300 AMG Line facelift ini memakai ban run flat tire (RFT) yang pada dasarnya memang memiliki permukaan yang lebih keras dibanding ban biasa. Di luar soal pemakaian ban RFT, E 300 AMG Line facelift tetaplah sebuah sedan dengan kenyamanan yang terbaik di kelasnya.
Kesimpulan
Pembaharuan yang dilakukan Mercedes-Benz di eksterior E-Class W213 facelift berhasil membuat mobil ini jadi semakin sporti. Namun memang, ubahannya yang cukup radikal untuk sebuah mobil facelift, berimbas pada hilangnya beberapa ciri khas dari mobil ini, sehingga bisa membuat sebagian orang pangling.
Cukup berbanding terbalik dengan eksteriornya, interior E-Class W213 facelift justru terbilang minim ubahan. Meski begitu, desain interior mobil ini masih tampak mewah dan berkelas. Selain itu, walau sedikit, namun fitur baru yang dimiliki E 300 AMG Line facelift ini terasa berguna untuk kemudahan dan kenyamanan berkendara.
Meski besaran tenaga dan torsinya memang kalah dari E 350, tapi performa yang dimiliki E 300 AMG Line facelift sama sekali tidak mengecewakan. Performa mobil ini terasa sangat kuat, dan sangat menyenangkan untuk dipacu di kecepatan tinggi.
Soal kenyamanan pun juga tak perlu ditanyakan lagi, karena ia masih yang ternyaman di kelasnya. Walau memang harus diakui, pemakaian ban RFT membuat mobil ini jadi punya peredaman yang lebih terasa ketimbang yang dihasiilkan dari penggunaan ban biasa.
Mercedes-Benz E 300 AMG Line facelift saat ini dijual seharga Rp 1.365 miliar off the road, atau dalam kondisi on the road-nya sekitar Rp 1.5 miliar. Harga tersebut menjadikannya sebagai mobil termahal di kelasnya.
Jika banderol tersebut kita bandingkan dengan segala kelebihannya seperti desain, perfroma, kenyamanan, dan fitur, harga yang disandangnya tak akan terasa mahal. Karena kelebihan dan kualitasnya, bernilai lebih dari label harga yang disandangnya. (GO/Gie)