GARDUOTO – Siang tadi, BMW Group Indonesia resmi meluncurkan MINI Electric. Momen peluncurannya dilakukan di PIK Avenue, Jakarta Utara.
MINI Electric mengambil basis model dari MINI 3-Door. Maka itu, nyaris tidak ada perbedaan signifikan antara MINI full listrik ini dengan MINI 3-Door biasa, kecuali peleknya.
Motif pelek yang dipakai oleh MINI Electric terbilang unik, karena modelnya berbentuk seperti tanda tambah dengan warna abu-abu. Jelas berbeda dengan pelek MINI 3-Door yang motifnya bercabang.
Pun demikian dengan interiornya yang secara desain, tidak ada beda dengan keluarga MINI lainnya. Tapi untuk warnanya, MINI tanpa mesin ini mengaplikasikan perpaduan kelir hitam dan gading.
Di sektor teknis, ia dipasangkan motor listrik dan baterai dengan kapasitas 28,9kWh nett (32,6kWh gross), yang diklaim mempunyai jarak tempuh maksimal 232 km dalam kondisi baterai penuh.
Ada beberapa cara untuk mengisi daya baterainya. Seperti Type 2 dengan MINI Wallbox di rumah ataupun pengisian umum seperti di mall, café, hotel, dsb dengan daya pengisian hingga 11kW membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk mengisi 80% daya kendaraan.
Menggunakan travel charger dengan daya pengisian 2,3kW membutuhkan waktu sekitar 12 jam untuk mengisi baterai hingga 80% . Serta DC atau fast charging dengan daya pengisian hingga 50kW membutuhkan waktu sekitar 36 menit untuk mengisi 80% baterainya.
Motor listrik dan baterai yang digunakannya juga disebut mampu menghasilkan tenaga sebesar 184 dk dan torsi 270 Nm. Besaran tenaga dan torsi tersebut diklaim membuat mobil ini mampu mencapai top speed di angka 150 km/jam, dan mampu menuntaskan 0-100 km/jam dalam 7.3 detik.
MINI menawarkan mobil listriknya ini dalam dua varian, yakni MINI Electric seharga Rp 945 juta, dan MINI Electric Collection Rp 955 juta, off the road. Jika dikonversikan ke dalam on the road, maka harga mobil ini berkisar Rp 1.039 – Rp 1.050 miliar.
Harga tersebut sudah termasuk dengan MINI wallbox, kabel untuk public charging, serta travel charger, termasuk biaya pemasangannya. (GO/Gie)