GARDUOTO – Compass masih menjadi andalan Jeep di Indonesia untuk bermain di segmen Luxury Crossover. Sebagai upaya untuk mempertahankan esksistensi Compass. Pada Desember 2021 lalu, PT DAS Indonesia Motor merilis Jeep Compass facelift.
Segala ubahan yang ada pada Jeep Compass facelift patut kita berikan apresiasi yang tinggi. Sebab, semua pembaharuan pada Compass facelift menjadikan mobil ini semakin segar dan berkelas.
Lantas, dengan semua pembaharuan yang didapatkannya, apakah hal tersebut juga turut membuat rasa berkendaranya jadi semakin istimewa? Mari kita bahas itu semua di artikel ini.
Eksterior Semakin Segar dan Elegan
Cukup melihat sepintas saja, pasti semuanya setuju kalau eskterior Jeep Compass facelift ini tampak lebih segar, elegan, dan berkelas dari model sebelumnya.
Hal itu dikarenakan mobil ini mendapatkan beberapa detail baru di eskterior seperti headlamp yang sekarang lebih menyipit, yang sudah LED, bumper depan model baru, hingga pelek dengan motif baru berwarna two tone yang berukuran 225/55 R18.
Bahkan, bagian belakang yang tampak tak berubah, sebenarnya mendapatkan satu ubahan yang sangat minimalis, yaitu dua buah knalpot, di mana pada model sebelumnya hanya mempunyai satu. Selebihnya, tidak ada lagi hal baru di eksterior Compass facelift.
Perubahan di Interior Cukup Drastis
Jika di eksterior pembaharuan di eskteriornya sudah cukup mengesankan, maka kita akan dibuat lebih terkesan lagi saat melihat hal-hal baru yang ada di interior Compass facelift. Soalnya, perubahan di kabinnya terbilang cukup drastis.
Desain dasbor Jeep terkecil ini benar-benar baru. Desainnya menjadi modern dan mewah, khas mobil masa kini dengan layar head unit model floating, dan material yang berkualitas.
Bukan hanya dasbor dan head unit, detail-detail lain di sekitarnya pun juga ikut diperbaharui, seperti setir, kisi-kisi AC, hingga instrument cluster yang sekarang sudah full digital.
Satu lagi ubahan paling signifikan yang ada di interior Jeep Compass facelift adalah panoramic sunroof. Fitur ini absen pada model sebelumnya, dan tidak tanggung-tanggung, panoramic sunroof di Compass facelift hampir menutupi semua bagian atapnya.
Di luar fitur-fitur dan detail barunya, satu hal lagi yang turut meningkatkan kesan mewah pada interiornya adalah pemilihan warna kabinnya. Interior Jeep Compass facelift didominasi warna hitam, dengan kombinasi warna gading di beberapa bagian seperti dasbor, dan door trim.
Akomodasi Memuaskan
Menyandang status sebagai Jeep terkecil, mungkin membuat sebagian orang berpikir kalau Compass memiliki akomodasi yang kecil juga. Tapi kenyataannya tidaklah demikian.
Untuk ukuran sebuah mobil yang kompak, akomodasi Jeep Compass masuk dalam kategori lega. Saat duduk di belakang, kami yang berpostur 175 cm, masih mendapatkan ruang kaki dan kepala yang sangat cukup.
Tidak cuma untuk orang saja, akomodasi untuk barang pun juga tak kalah impresif. Compass memiliki volume bagasi yang luas. Bahkan jika kita ingin membawa lebih banyak barang, kita bisa melipat bangku belakang hingga rata dengan komposisi 60:40.
Pendek kata, tidak ada yang hal bisa dikomplain mengenai akomadasi Jeep Compass. Mobil ini akomodatif, baik untuk orang maupun barang.
Performa dan Rasa Berkendara
Di sektor teknis, tidak ada yang berubah dari Compass. Jeep termungil ini tetap disematkan mesin berkapasitas 1.4 L turbo empat silinder dengan tenaga sebesar 163 dk dan torsi 250 Nm. Mesin tersebut menyalurkan tenaga dan torsinya ke roda depan melalui transmisi otomatis tujuh percepatan berteknologi kopling ganda.
Menilik besaran tenaga dan torsi serta transmisi yang diusungnya, membuat Compass jadi tampak menjanjikan dalam hal performa. Tapi ternyata, performa Compass tidak seistimewa yang dibayangkan.
Muntahan tenaga dan torsi dari mesin Compass memang tidak sampai ke taraf underpower. Tapi, performanya jadi terasa biasa saja karena kinerja transmisinya yang tidak sesigap kopling ganda milik brand-brand Eropa.
Di balik kinerjanya yang tidak sesigap itu, ada hal positif yang dimiliki oleh transmisi kopling ganda Compass. Transmisinya tergolong halus dan minim entakan seperti umumnya transmisi kopling ganda, hal itu terasa saat kita berjalan di lalu lintas yang padat atau stop and go. Selain itu, mesinnya juga minim lag, yang membuat rasa berkendaranya jadi lebih halus.
Singkat kata, Compass bukanlah pemain di kelasnya yang paling unggul dalam rasa berkendara dan performa. Keunggulan mobil ini akan terasa jika kita membawanya cruising santai hingga kecepatan tinggi sekalipun. Karena selain kinerja mesin dan transmisinya yang menghasilkan rasa berkendara yang halus, Compass juga punya kestabilan yang patut dibanggakan.
Kesimpulan
Seandainya Jeep memang hanya fokus untuk meningkatkan gaya dan kelasnya Compass, sepertinya mereka sudah berhasil. Sebab, dari segi gaya dan tongkrongan, Compass facelift memang tampak lebih berkelas dan premium daripada model sebelumnya.
Perubahan di interiornya juga mengesankan. Desain interiornya yang jauh lebih mewah, modern, dan segar dari sebelumnya, serta adanya panoramic sunroof jumbo, seakan menjadi bukti konkret kalau Jeep memang benar-benar ingin meningkatkan nilai premium pada Crossover-nya ini.
Tapi di balik ubahan di eksterior dan interiornya yang mengesankan, kami tak dapat mengingkari bahwa Jeep Compass bukanlah mobil yang paling fun to drive di kelasnya. Compass lebih cocok untuk dinikmati dengan cara membawanya cruising hingga kecepatan tinggi sekalipun.
Jadi, jika buat Anda yang sedang mencari Crossover mewah dengan tampilan yang segar dan maskulin, serta nyaman untuk dibawa cruising atau perjalanan jauh, dan masih bisa menampung orang dan barang dengan nyaman dan mudah, maka Compass facelift ini adalah sebuah pilihan yang sangat menarik dan cukup untuk memenuhi itu semua.
Satu hal lagi sebagai bonus yang akan Anda dapatkan dari Compass facelift adalah rasa bangga. Karena dengan nama besar Jeep yang dibawanya, membuat Compass mendapatkan banyak hormat dari pengguna jalan lainnya, hal itulah yang memberikan rasa bangga untuk siapapun yang mengendarai atau menaikinya. (GO/Gie)