GARDUOTO – Hari kedua Pameran GIICOMVEC yang diadakan di JCC diisi PT Isuzu Astra Motor Indonesia dengan mengadakan seminar Truk Masa Depan, dengan pembicara Edy J. Oekasah (Executive Advisor Isuzu), dan Kyatmaja Lookman (Ketua Umum Aptrindo) pengusaha truk harus mempunyai visi.
Dalam seminar ini Edy Jusuf Oekasah sebagai pembicara pertama menyampaikan pentingnya pengusaha truk mempunyai visi yang bagus dalam menghadapi persaingan bisnis angkutan komersial yang sangat ketat. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan agar bertahan di bisnis ini.
“Sedikitnya ada 3 aspek yang harus diperhatikan oleh pengusaha. Jenis kendaraan, Driver, dan Managemen maintenance.” kata Oekasah.
Secara rinci Oekasah menjelaskan bahwa pengusaha harus tahu benar jenis kendaraan yang mereka butuhkan, jangan mudah tergiur dengan penawaran sales. Pengusaha harus memilih kendaraan yang efisien.
Pemilihan kendaraan menjadi sangat penting mengingat karakteristik jalan di Indonesia bervariatif. Hal ini disebabkan wilayah di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, dan setiap pulau mempunyai karakteristik jalan yang berbeda.
“Pemilihan unit harus benar-benar disesuaikan dengan wilayah operasi kendaraan. Jenis kendaraan yang cocok untuk dataran tinggi dengan dataran rendah juga berbeda, apalagi wilayah yang memiliki kombinasi dataran tinggi dan rendah seperti di Jawa Barat. Salah memilih jenis kendaraan akan sangat berakibat fatal terhadap mesin dan biaya bahan bakar.” jelasnya.
Driver juga mempunyai peran penting dalam bisnis angkutan. Perilaku driver sangat mempengaruhi konsumisi bahan bakar dan kondisi kendaraan.
“Yang pasti tidak akan dilupakan adalah pengusaha harus punya kemampuan managemen maintenance yang bagus. Seringkali pengusaha melupakan perawatan berkala dengan alasan tidak sempat, penghematan, merasa kendaraan masih dalam kondisi bagus. Padahal ketika terjadi kerusakan di jalan, kerugian yang dihadapi jauh lebih besar,” tutur Oekasah.
Sementara Kyatmaja Lookman dalam seminar ini menyatakan kesedihannya terhadap stigma kendaraan angkutan komersial sebagai penyebab utama kerusakan jalan raya. “Menurut data, kontribusi kerusakan jalan raya karena kendaraan angkutan komesial hanya 30%. Yang terbesar justru karena sistem drainase yang kurang baik, dan kualitas jalan raya itu sendiri.” kata Kyatmaja. [Go/Oji]