GARDUOTO – Pada November 2019 lalu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), meluncurkan Xpander Cross, untuk masuk ke segmen MPV Crossover.
Melihat usianya yang sudah menginjak dua tahun, biasanya sudah mulai muncul banyak pertanyaan apakah mobil ini masih terasa nyaman dan menyenangkan untuk dikendarai.
Pertanyaan seperti itu juga sempat terlintas di benak kami. Makanya, kami memutuskan untuk mengetes lagi mobil ini, sekaligus membawanya ke luar kota, supaya kami tahu seperti apa kenyamanan dan performanya sekarang.
Seperti apa rasanya Mitsubishi Xpander Cross 2019 saat dibawa keluar kota? Baca terus artikel ini sampai habis.
Interior Dominan Bahan Plastik
Sebelum menjajal performa dan handling-nya, kita bahas dulu interiornya. Desain interior Mitsubishi Xpander Cross 2019 sama persis dengan Xpander biasa keluaran awal.
Bedanya, interior Xpander Cross memadukan warna coklat dan hitam. Selain itu, tidak ada lagi perbedaan yang mencolok antara keduanya. Mulai dari desain dasbor, door trim, setir, dan lainnya, semuanya sama.
Masih sama seperti Xpander biasa, sebagian besar interior Xpander Cross menggunakan plastik, seperti di dasbor, door trim, dan konsol tengah. Walaupun didominasi oleh plastik, tapi masih ada sedikit material kulit di interiornya, yakni pada setirnya.
Kebetulan, unit yang kami pakai adalah yang Premium Package, yang merupakan varian tertinggi dari Xpander Cross, yang sudah menggunakan jok kulit sebagai standar.
Overall, kami menilai bahwa desain interior Xpander Cross ini masih tampak elegan berkat aplikasi kombinasi warna hitam dan coklat. Tapi untuk materialnya, tentu tidak bisa dibilang istimewa karena dominan bahan plastik.
Performa Masih Mumpuni
Sejak awal, Mitsubishi sudah sangat yakin bahwa mesin berkode 4A91 adalah unit yang sangat cocok untuk Xpander dan Xpander Cross. Seiring dengan berjalannya waktu, keyakinan itupun terbukti.
Mesin berkapasitas 1.5 L empat silinder segaris yang bertenaga 102 dk dan torsi 141 Nm ini masih bisa menyalurkan tenaganya ke roda depan dengan normal, tanpa ada gejala ngelitik.
Karakter mesinnya yang cenderung galak di putaran bawah juga masih terasa. Hal itulah yang membuat kita jadi percaya diri saat berkendara di dalam kota, terutama dalam kondisi lalu lintas stop and go atau ketika hendak menyalip kendaraan di depan.
Lalu ketika sudah mencapai kecepatan tinggi, tenaganya mengalir secara konsisten dan tak pernah kehabisan nafas. Bahkan saat digeber di kecepatan tinggi, mesinnya tidak meraung dengan keras ataupun bergetar, yang membuatnya tetap nyaman meski sedang dipacu kencang.
Handling-nya Pas
Dibandingkan dengan MPV Crossover lain sekelasnya, Xpander Cross adalah yang paling tinggi dimensinya. Meski begitu, jangan dulu berpikiran bahwa ia limbung dan handling-nya inferior.
Kendati memiliki bodi yang tinggi, namun handling Xpander Cross terasa pas, dan tidak hambar. Penyebabnya adalah karena ia mempunyai bobot setir yang ideal, yang membuat mobil jadi lebih mudah untuk dikendalikan.
Kami juga sempat membawa Xpander Cross melewati tol layang Japek, yang terkenal dengan hembusan anginnya yang kuat. Kami sengaja melewati jalan ini karena kami ingin mengetahui seberapa stabil Xpander Cross ketika melahap jalan yang berangin kencang.
Hasilnya, memang ada body roll yang terasa, namun tidak sampai membuat seluruh penghuni kabin jadi terombang-ambing. Bahkan, kami sempat mencapai kecepatan 120 km/jam, dan mobil ini masih bisa dikendalikan dengan mudah, tanpa ada efek limbung yang berlebih.
Adapun resep yang membuat Xpander Cross bisa meminimalisir body roll yang berlebih ialah karena ia mempunyai setingan suspensi yang lebih rigid, serta profil ban yang lebih besar dari Xpander biasa.
Meski demikian, hal tersebut tidak mengorbankan kenyamanannya. Bantingan suspensi Xpander Cross tetap terasa nyaman, bahkan merupakan salah satu yang ternyaman di kelasnya.
Konsumsi BBM Irit
Selain terkenal akan kenyamanannya, Mitsubishi Xpander Cross juga dikenal memiliki konsumsi BBM yang hemat, dan itu memang tidak salah.
Pengetesan konsumsi BBM Xpander Cross kami lakukan di berbagai rute, mulai dari dalam kota, kombinasi, dan tol, dengan menggunakan bahan bakar beroktan 92. Hasilnya, kami mendapatkan angka yang memuaskan di masing-masing rutenya.
Di rute dalam kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, angka yang kami dapatkan adalah 1:11,2 km/liter. Di rute kombinasi, Xpander Cross mencetak konsumsi BBM 1:13,4 km/liter.
Kemudian di rute tol, yang mana kami membawanya berjalan konstan di kecepatan 100 km/jam, Xpander Cross mencatat konsumsi BBM yang cukup impresif, yakni 1:17,6 km/liter.
Konsumsi BBM rute tol yang cukup impresif itu bisa didapat karena saat berjalan konstan di kecepatan 100 km/jam, putaran mesinnya bermain di angka yang tergolong rendah, yakni 2.500 rpm.
Putaran mesin tersebut bisa terjaga murni karena kinerja mesinnya, bukan karena bantuan mode Eco. Apalagi, Xpander Cross keluaran awal ini memang tidak memiliki pilihan mode berkendara Eco.
Kesimpulan
Tidak ada komplain yang ingin kami sampaikan untuk Mitsubishi Xpander Cross 2019 ini. Karena secara keseluruhan, mobil ini masih nyaman, gagah, irit, tenaganya mumpuni, dan fun to drive.
Memang, transmisi otomatis yang digunakannya masih berteknologi konvensional yang tidak sehalus CVT. Penggunaan transmisi otomatis konvensional masih menghadirkan hentakan saat girboksnya memindahkan gigi ke posisi yang lebih tinggi.
Di sisi lain, kinerja transmisi yang seperti itu justru memberikan sensasi berkendara yang lebih menyenangkan, karena kita masih merasakan adanya gejala shifting saat berakselerasi.
Masalah desain interior juga kembali lagi ke selera masing-masing. Tapi bagi kami, aura interior Xpander Cross 2019 masih terasa elegan berkat pemilihan kombinasi warna yang gelap, meski materialnya kebanyakan menggunakan plastik.
Tampilan eksterior juga tidak ada yang perlu dipermasalahkan, karwna tongkrongannya masih gagah dan keren. Bahkan, tampilan eskteriornya hampir 100% sama dengan model facelift-nya yang baru meluncur November 2021 lalu.
Jadi, jika ada yang menawarkan Anda Mitsubishi Xpander Cross pre-facelift, baik itu yang sudah bekas ataupun model dengan NIK 2021, yang notabene harganya sudah lebih terjangkau, kami sarankan Anda untuk tidak melewatkan tawaran itu.
Kecuali jika Anda ingin Xpander Cross dengan desain interior yang lebih mewah dengan material yang lebih premium, serta sudah menggunakan transmisi CVT, tentu yang Anda harus memilih model facelift-nya, yang sekarang harganya sudah tembus Rp 300 juta. (GO/Gie)