GARDUOTO – Tahun ini, Daihatsu Xenia sudah genap menginjak usia 18 tahun. Ya, kembaran dari Toyota Avanza ini pertama kali diluncurkan di Indonesia pada awal 2004 silam.
Selama 18 tahun kiprahnya, Daihatsu Xenia sudah memiliki tiga generasi, dan cukup banyak mengalami peremajaan dan ubahan di segi teknis. Pada generasi pertamanya, Xenia hadir dalam pilihan mesin 1.000 dan 1.300 cc, dengan hanya memakai transmisi manual lima percepatan.
Generasi pertama Daihatsu Xenia mengalami facelift di 2006. Di model facelift ini, Daihatsu menyematkan teknologi VVT-i pada mesin Xenia, baik untuk yang 1.000 cc dan 1.300 cc.
Pada 2009, akhirnya Daihatsu menyematkan transmisi otomatis pada Xenia. Adapun transmisi otomatis yang dipakainya adalah yang berteknologi konvensional empat percepatan. Transmisi otomatis ini hanya disediakan untuk varian bermesin 1.300 cc saja.
Pada 2011 akhir, akhirnya Xenia berganti model, dan tetap hadir dalam pilihan mesin berkapasitas 1.000 cc dan 1.300 cc dengan teknologi yang sama seperti generasi sebelumnya.
Dari segi teknis, memang masih banyak kesamaan antara Xenia generasi kedua dengan yang pertama. Tapi dari segi desain eksterior dan interior, Xenia generasi kedua memiliki perbedaan yang signifikan dengan pendahulunya.
Di semester kedua 2015, generasi kedua Xenia mengalami facelift, dan nama lengkapnya pun menjadi Grand New Xenia. Pada Grand New Xenia, mesinnya mengusung teknologi Dual VVT-i, yang membuat tenaga dan torsinya terkerek naik.
Model Grand New Xenia yang ini terus bertahan hingga akhir 2018. Tapi pada 2017, Daihatsu sudah tidak lagi menjual varian bermesin 1.000 cc, dan mereka juga sempat memoles sedikit tampilan eksterior Grand New Xenia varian tertinggi.
15 Januari 2019, Grand New Xenia facelift diluncurkan. Di sini, untuk pertama kalinya Daihatsu mengeluarkan Xenia yang bermesin 1.500 cc, dan praktis, varian ini langsung menjadi tipe tertiggi Grand New Xenia.
Low MPV kebanggaan Daihatsu ini akhirnya berganti generasi pada November 2021 lalu. Generasi ketiga Daihatsu Xenia diluncurkan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021.
Ubahan yang terjadi pada Xenia sangatlah drastis, dan mungkin bisa membuat kita pangling karena desain eksterior dan interiornya berubah total. Tidak ada lagi embel-embel para pendahulunya yang melekat padanya.
Selain desain eksterior dan interior, sisi teknis Xenia generasi ketiga pun juga berubah total. Sasis yang digunakannya adalah monokok dengan platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA).
Ubahan radikal lainnya yang ada di segi teknisnya adalah pada penggeraknya. Xenia generasi ketiga menggunakan penggerak depan, bukan lagi belakang seperti para pendahulunya.
Sementara untuk transmisinya, Xenia masih mempertahankan pilihan manual lima percepatan, dan untuk yang otomatis, girboks konvensionalnya ditinggalkan, dan diganti dengan CVT.
Tetap ada dua pilihan mesin untuk Xenia generasi ketiga, yakni 1.300 cc dan 1.500 cc. Untuk varian tertinggi dari yang bermesin 1.500 cc, ia sudah dilengkapi dengan A.S.A (Advanced Safety Assist), yang berisikan sejumlah fitur penunjang keselamatan berkendara.
Lantas, setelah menjalani sepak terjang selama 18 tahun, dan sudah mengalami banyak ubahan dan pembaharuan, terhitung sejak peluncuran perdananya hingga sekarang, Daihatsu Xenia tercatat telah terjual sebanyak 685 ribu unit.
“Kami berharap, All New Xenia sebagai kendaraan MPV Daihatsu yang sudah dikenal sebagai ‘Mobil Sejuta Umat’ selama 18 tahun dapat terus menjadi teman setia bagi pelanggan, serta berkontribusi positif pada pasar otomotif Indonesia,” ujar Toshinori Edamoto, President Director of PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam kata sambutannya di GIIAS 2021 lalu.
Sekarang, Daihatsu Xenia memiliki total 21 varian, dengan rentang harga mulai dari Rp 212.2 juta hingga Rp 271 juta. Itu adalah harga on the road untuk wilayah DKI Jakarta. (GO/Gie)