GARDUOTO – MINI Indonesia meluncurkan MINI facelift di Indonesia pada Jumat (20/8/2021) lalu. Saat itu, MINI langsung meluncurkan delapan varian baru sekaligus, salah satunya adalah MINI Cooper 5-Door.
Ada dua varian MINI Cooper 5-Door yang diluncurkan waktu itu, yakni yang standar dan S. Perbedaan terbesar antara keduanya terletak pada jantung pacunya MINI Cooper 5-Door standar memakai mesin 1.5 L tiga silinder, dan MINI Cooper S 5-Door bermesin 2.0 L empat silinder.
Belum lama ini, kami berkesempatan untuk menjajal MINI Cooper 5-Door standar. Meski bukan varian yang paling mahal dan atraktif, namun mobil ini tetap memiliki beberapa poin plus yang membuatnya tetap menarik.
Di manakah poin plus dari MINI 5-Door ini? Baca artikel ini sampai habis agar Anda tahu jawabannya.
Desain Eksterior Tetap Ikonik
MINI adalah sebuah brand yang sangat ikonik. Makanya, seperti apapun ubahan atau pembaharuan yang dilakukan oleh MINI, mereka pasti tidak akan pernah meninggalkan ciri khas dan jati dirinya.
Begitupun untuk MINI 5-Door ini. Meski ada beberapa detail baru di eskteriornya, namun secara desain, ia tetap tampil dengan karakter desain khas MINI yang ikonik dan legendaris dengan lampu depan bulat, dan bodi yang mengotak.
Eksteriornya yang ikonik itu disempurnakan lagi dengan beberapa detail baru seperti scuttle samping yang khas dalam desain baru, lampu belakang LED dalam desain Union Jack, warna bodi baru, dan pelek baru bermotif palang tujuh.
Biarpun ubahan di eksteriornya terbilang minimalis, namun bagi kami itu sudah cukup untuk membuat tampilan MINI tetap segar dan modern, tanpa meninggalkan karakter dan jati dirinya.
Mesinnya Tiga Silinder
Seperti yang kami sebutkan di awal, MINI Cooper 5-Door standar ini memakai mesin berkpasitas 1.5 L, atau tepatnya 1.499 cc tiga silinder. Walau jantung pacunya tampak kurang menggugah, namun performa yang dihasilkannya tidak mengecewakan.
Itu karena mesin tersebut disokong dengan turbo, sehingga mampu menghasilkan tenaga sebesar 134 dk dan torsi 220 Nm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis kopling ganda tujuh percepatan.
Mesin tiga silinder biasanya tidak sehalus empat silinder, dan hal tersebut juga berlaku pada MINI 5-Door. Vibrasi mesinnya paling terasa saat mesin menyala dalam kondisi fitur auto start/stop dinyalakan.
Tapi setelah berjalan, mesin ini bekerja secara halus, seolah ia bukan tiga silinder. Tidak ada vibrasi mesin yang terasa ke kabin yang dapat mengganggu kenyamanan.
Akomodasi Tidak Istimewa
Dengan konfigurasi lima pintu dan dimensi yang lebih panjang, maka logikanya MINI 5-Door mempunyai akomodasi yang cukup mumpuni. Sayangnya, kenyataannya tidak demikian.
Saat kami duduk di belakang jok pengemudi yang sudah disesuaikan dengan posisi berkendara ideal kami yang berpostur 175 cm, kami hanya mendapatkan legroom sebanyak dua jari. Headroom-nya pun juga tak bisa dibilang lega, karena hanya terdapat jarak sebanyak empat jari antara kepala ke plafon.
Di samping karena tidak lega, duduk di belakang MINI 5-Door juga makin terasa biasa saja karena tidak ada ventilasi AC di balik konsol tengah. Sebagai gantinya, hanya disediakan satu buah cup holder.
Adanya cup holder di belakang konsol tengah membuat bangku belakang MINI 5-Door jadi lebih ideal untuk diduduki oleh dua orang saja. Karena jika dipaksakan membawa tiga orang di belakang, yang duduk di bagian tengah akan dipaksa untuk membuka lebar kakinya, dan itu pasti akan melelahkan, terutama saat perjalanan jauh.
Volume bagasinya pun juga biasa saja. Tapi untungnya, bangku belakang Luxury Hatchback ini bisa dilipat rata lantai dengan pembagian 60:40, yang membuat kita bisa membawa lebih banyak barang.
Terlepas dari akomodasi MINI 5-Door yang tidak istimewa, rasanya hal tersebut tak akan terlalu dipusingkan oleh para calon pemiliknya. Karena setidaknya, mobil ini bisa mengakomodir lebih banyak orang secara lebih praktis ketimbang MINI 3-Door.
Interior Lebih Modern
Sama halnya seperti di eksterior, interior MINI juga mendapatkan beberapa hal baru yang membuatnya jadi lebih modern, dengan tetap mempertahankan karakter dan jati dirinya.
Beberapa detail baru di interior MINI 5-Door antara lain adalah desain kisi AC baru yang bentuknya lebih membulat, lingkar setir berdesain baru yang bagian tombol kiri dan kanannya lebih mengotak dengan material yang mirip kaca, dan instrumen cluster full digital multifungsi dengan layar berwarna berukuran lima inci.
Uniknya, informasi yang ditampilkan di instrument cluster full digital-nya tampil dalam format yang berbeda. Takometernya tampil dalam format jarum, speedometer dalam angka, dan indikator bensin berupa bar. Ya, indikator bensinnya sekarang menyatu dengan instrument cluster, tidak lagi terpisah seperti pada model sebelumnya.
Layar instrumen tengahnya juga membesar menjadi berukuran 8.8 inci. Dari layar ini, kita bisa mengatur banyak hal, mulai dari multimedia, navigasi, sampai informasi soal kendaraan.
Kesan elegan juga terasa berkat pemilihan warna hitam pada kabinnya. Bahkan di sisi dasbor penumpang, terdapat material piano black. Bicara soal material, tentu tak usah diragukan lagi kualitasnya. Hampir semua material yang digunakan adalah yang berbahan kulit dan empuk.
Secara desain dan kualitas material, memang MINI 5-Door ini tampak seperti tanpa celah. Tapi satu hal yang agak kami sayangkan adalah, pilihan warna ambient light-nya hanya ada satu, sehingga tidak bisa kita pilih sesuai kemauan.
Memang, pemilihan warna ambient light bukanlah fitur yang krusial. Tapi minimal, ada perasaan senang saat berkendara yang dirasakan jika kita bisa memilih warna ambient light.
Handling dan Performa Jempolan
Bukan MINI namanya jika tidak fun to drive. Apalagi, brand asal Inggris milik BMW Group ini selalu mengedepankan nilai go-kart feeling di semua jajaran produknya.
Lantas untuk model barunya ini, MINI mengklaim bahwa mereka juga melakukan penyempurnaan di sektor sasisnya. Setelah kami mencobanya, rasanya apa yang dikatakan itu memang benar adanya, dan bukan sekadar klaim belaka.
Go-kart feeling yang sudah mendarah daging pada mobil MINI semakin terasa sempurna berkat rigiditas sasisnya. Alhasil, mobil ini punya handling yang sangat menyenangkan, tajam, dan membuat ketagihan.
Kami merasa bahwa bobot setir MINI 5-Door ini lebih berat dari sebelumnya. Mungkin ini adalah siasat MINI untuk mengimbangi handling mobil yang semakin tajam.
Bobot setir yang lebih berat ini terasa saat kita berjalan santai, belok, dan putar balik. Tapi saat kita melakukan manuver atau berjalan di kecepatan tinggi, bobot setirnya terasa pas, yang membuat pengendaliannya jadi mudah dan akurat.
Pengendalian yang apik itu juga diimbangi dengan performa yang mumpuni. Dengan torsi sebesar 220 Nm, membuat MINI 5-Door punya tarikan yang enteng dan sigap sejak putaran bawah.
Dipadu dengan transmisi otomatis kopling ganda, membuat akselerasinya jadi semakin cepat dan sigap, lalu saat digeber hingga kecepatan tinggi, transmisinya bisa melakukan perpindahan gigi secara halus dan cekatan.
Hebatnya lagi, perpindahan giginya terjadi pada putaran yang tidak terlalu tinggi. Lalu saat sudah berjalan konstan, mesin pun bertengger di putaran rendah, yang memberikan kehalusan berkendara.
Kelebihan transmisinya bukan hanya itu saja, saat dibawa bermacet-macetan, hampir tidak ada gejala seperti ‘jedug’ khas transmisi kopling ganda yang kami rasakan. Pendek kata, transmisinya memang benar-benar punya kinerja yang halus.
Sayangnya, meski transmisinya punya kinerja yang halus dan bisa menjaga mesin bermain di putaran rendah, namun nyatanya hal tersebut tak membuat konsumsi BBM MINI 5-Door jadi impresif.
Di rute dalam kota dengan kecepatan rata-rata 24 km/jam, kami mendapatkan konsumsi BBM di angka 10,4 km/liter. Padahal selama melakukam tes konsumsi BBM, kami selalu menempatkan mode berkendara di Eco, dan auto start/stop engine selalu menyala.
Angka tersebut memang tidak boros, tapi juga tidak bisa dibilang irit untuk sebuah MINI yang bermesin 1.5 L. Bahkan, ia kalah irit dengan saudaranya yang bermesin 2.0 L empat silinder turbo, yang konsumsi BBM dalam kotanya bisa menembus angka 1:11 km/liter.
Kesimpulan
Awalnya, kami memang kurang tertarik dengan MINI 5 Cooper 5-Door. Pasalnya, ia tidak seikonik MINI 3-Door, segagah dan selega Countryman, serta seatraktif Cabrio.
Namun setelah menghabiskan waktu selama lima hari bersama MINI 5-Door, akhirnya kami mengerti kenapa MINI menghadirkan model ini, dan apa yang membuatnya jadi layak dipinang oleh para penyuka brand yang sudah berumur 62 tahun ini.
MINI 5-Door hadir sebagai solusi untuk mereka yang ingin MINI yang bisa memberikan akses masuk ke bangku yang lebih mudah daripada MINI 3-Door dan Cabrio, namun dengan rasa berkendara yang sama dengan kedua model tersebut, serta bagasi yang sedikit lebih besar.
Harga MINI 5-Door adalah senilai Rp 845 juta on the road DKI Jakarta. Harga tersebut lebih mahal Rp 40 juta dari varian terbawah MINI 3-Door, dan Rp 90 juta dari Countryman.
Menilik banderol harganya yang tak bisa dibilang murah, mungkin akan membuat banyak orang jadi berfikir dua kali untuk membeli MINI 5-Door. Karena dengan menghemat Rp 40 juta, mereka sudah bisa mendapatkan MINI 3-Door yang ikonik dan sarat akan nilai emosional.
Bahkan dengan harga yang lebih murah hampir Rp 100 juta, mereka bisa membawa pulang Countryman, yang merupakan produk MINI yang paling gagah dan lega. Countryman juga bisa disebut sebagai model MINI yang paling pas untuk mereka yang sangat rasional.
Semua perhitungan dan pertimbangan tersebut tidak akan berlaku untuk orang yang berfikiran sedikit rasional. Karena dengan membayar lebih, mereka mendapatkan MINI yang lebih lega dari MINI 3-Door, namun kepraktisannya tidak kalah dengan Countryman.
Jadi, kesimpulan akhirnya, MINI Cooper 5-Door adalah MINI yang sedikit rasional, karena akomodasi dan kepraktisannya berada di tengah-tengah saudaranya, dan tetap mempunyai nilai emosional yang mampu menggugah siapapun. (GO/Gie)