GARDUOTO – Honda Odyssey facelift diluncurkan secara resmi oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) di Indonesia pada Februari lalu. Kemudian di bulan ini, HPM tak lagi menjual Odyssey karena pabrik Honda di Sayama sudah tidak memproduksi lagi Luxury MPV ini.
Dengan begitu, artinya Honda Odyssey facelift punya siklus hidup yang terbilang sangat pendek di Indonesia, yakni hanya sembilan bulan. Berangkat dari situ, kami pun tertarik untuk mengetahui sebanyak apa Odyssey facelift yang terjual sejak Februari hingga sekarang.
“Untuk Honda Odyssey facelift di tahun ini terjual sebanyak 160 unit,” tutur Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, saat dihubungi kemarin.
Meski angkanya terlihat kecil, namun menurut Billy, pencapaian tersebut sudah sesuai dengan target rencana penjualan Odyssey yang dipatok oleh HPM. Di November sendiri, MPV termahal Honda ini mencatatkan penjualan sebanyak 18 unit.
Di Desember ini, Honda masih punya stok Odyssey. Pada minggu lalu, mobil ini masih tersisa sebanyak 62 unit, yang mana 35 diantaranya akan dilakukan wholesales ke jaringan distributor HPM. Wholesales-nya akan dilakukan di bulan ini, setelah itu, HPM akan meretail Odyssey sampai habis.
Sekilas tentang Odyssey facelift, mobil ini sudah dibekali dengan Honda Sensing, yang merupakan teknologi yang berisikan seperangkat fitur penunjang keselamatan dan kemudahan berkendara.
Di sektor teknis, Odyssey menggunakan mesin berkapasitas 2.4 L empat silinder naturally aspirated, yang bertenaga 171 dk di 6.200 rpm, dan torsi 225 Nm pada 4.000 rpm. Mesin tersebut dipadukan dengan transmisi CVT dan berpenggerak roda depan.
Odyssey facelift hanya ditawarkan dalam satu varian saja, dan punya dua pilihan warna, yaitu Platinum White Pearl dan Premium Sparkle Black Pearl. Untuk harganya, mobil ini dibanderol senilai Rp 899 juta on the road DKI Jakarta. (GO/Gie)