GARDUOTO – Hyundai Staria yang diluncurkan di Indonesia pada Jumat (20/8/2021) kemarin, ditawarkan dalam dua varian, yakni 7 seater Signature dan 9 seater Signature. Kedua varian tersebut sama-sama dipersenjatai mesin diesel.
Mesin diesel yang digunakan Staria memiliki kapasitaa sebesar 2.199 cc yang bertenaga 175 dk di 3.800 rpm, dan torsi 430 Nm yang didapat pada rentang 1.500 – 2.500 rpm. Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis delapan percepatan.
Sebenarnya, mesin diesel yang diusung Staria bukanlah satu-satunya pilihan yang dimiliki oleh Luxury MPV ini. Masih ada beberapa pilihan mesin lainnya yang dimiliki oleh Staria, salah satunya adalah yang bensin dengan kubikasi 3.5 L V6.
Tentu bukan tanpa alasan kenapa Hyundai tidak menghadirkan pilihan mesin bensin 3.5 L V6 untuk Staria di Indonesia. Apalagi, mesin bensin V6 punya output tenaga yang menjanjikan.
“Dengan segala pertimbangan dan riset, Indonesia kebagian mesin diesel 2.2 L. Mesin ini yang dinilai paling pas dengan selera pasar di sini,” kata Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), dalam konferensi virtual beberapa waktu lalu.
Selain karena faktor hasil pertimbangan dan riset, hal lain yang pasti mempengaruhi keputusan Hyundai untuk tidak memboyong Staria bensin bermesin 3.5 V6 adalah karena faktor tarif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang tinggi.
Tarif PPnBM yang dikenakan untuk mobil bermesin di atas 3.000 cc dengan penggerak 4×2 adalah sebesar 125%. Jadi jika masuk ke Indonesia, besar kemungkinan kalau Staria bensin akan mempunyai label harga yang mendekati Rp 2 miliar.
Staria 7 Seater Signature dijual dengan harga Rp 1.020 miliar, sedangkan varian 9 seater Signature dilego Rp 132 juta lebih murah, yakni tepatnya di angka Rp 88 juta. Harga tersebut adalah on the road untuk wilayah DKI Jakarta. (GO/Gie)