GARDUOTO – Keberhasilan saat menyelenggarakan Kick Off yang dirangkai bersamaan dengan Webinar bertajuk “Kolaborasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM” pada Jumat (25/05).
Nah Saat ini PT Federal International Finance (FIFGROUP) yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk, kembali memberikan dukungannya untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam melakukan pembinaan dan pengembangan melalui program pelatihan dengan konsep webinar berjudul “Ngobrol Pintar Mengatur Keuangan UMKM”.
Program pelatihan yang diselenggarakan pada hari Selasa, 25 Mei 2021 ini menjadi salah satu rangkaian khusus yang dilakukan oleh FIFGROUP berkolaborasi dengan salah satu lembaga Astra lainnya, yakni Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) untuk membantu pemerintah dalam mempercepat pembangkitan perekonomian melalui dukungan pembinaan UMKM di Indonesia.
Pelatihan ini dihadiri oleh lebih dari 400 UMKM yang merupakan hasil binaan program kolaborasi Grup Astra, yaitu FIFGROUP, Environment and Social Responsibility (ESR) PT Astra International Tbk, YDBA, Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA – MDR), dan Yayasan Astra Honda Motor (YAHM).
Program pelatihan ini menghadirkan salah satu praktisi dan pakar dalam bidang manajemen keuangan yang juga merupakan salah seorang insan Astra, yaitu Lukas Iwan Setiadi yang merupakan purnabakti Finance Director Group United Tractors.
Selain itu, acara tersebut juga dibuka dengan opening speech yang dibawakan oleh Human Capital (HC), General Support (GS), dan Corporate Communication Director FIFGROUP, Esther Sri Harhajati.
Hadir pula Sigit Prabowo Kumala, selaku Ketua Pengurus YDBA dan jajaran manajemen baik dari FIFGROUP maupun YDBA serta seluruh leader cabang FIFGROUP dari Sabang hingga Merauke.
Dalam kesempatan itu, Lukas yang merupakan pria kelulusan Magister Manajemen Institut Pendidikan dan Pengembangan Manajemen Jakarta tersebut memberikan pembelajaran kepada seluruh UMKM binaan program kolaborasi Grup Astra tentang bagaimana cara mengembangkan usaha menjadi bisnis yang menguntungkan khususnya untuk para pelaku UMKM dan tentunya strategi mempersiapkan finasial yang baik untuk usaha yang dijalankan.
Pria yang pernah menjabat sebagai Investment Director Dana Pensiun Astra ini, menyampaikan bahwa terdapat empat faktor penting yang mendorong lakunya produk dan jasa pada usaha yang dijalankan lokasi jualan yang strategis, menjadi faktor pertama yang mempengaruhi lakunya produk yang kita jual, seperti dekat sekolah, perkantoran, rumah sakit, dan lain sebagainya.
Faktor kedua adalah strategi menetapkan harga jual, para pelanggan akan membeli produk atau jasa kita apabila harga yang ditawarkan masih dalam batas wajar dan terjangkau.
Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi lakunya produk yang kita jual adalah kualitas yang ditawarkan, contohnya untuk usaha yang bergerak di bidang kuliner menjual produk yang enak, segar, dan higienis atau usaha yang bergerak di bidang jasa seperti laundry, di mana baju yang dicucinya harum dan rapih.
“Faktor terakhir agar usaha yang kita jalan laku adalah dengan meningkatkan pelayanan yang kita berikan untuk pelanggan, seperti pelayanan yang cepat, ramah, bisa dilakukan secara digital, dan lain-lain,” kata Lukas dalam sesi presentasi materinya pada program pelatihan tersebut.
Selain itu, pria kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1965 tersebut berpendapat bahwa kunci utama dalam mempersiapkan finansial usaha yang lebih matang adalah perlunya pencatatan dan kontrol terhadap seluruh biaya, baik uang masuk dan uang keluar. Ini menjadi faktor penting dalam mengatur arus kas usaha yang dijalankan.
“Perlu adanya perhitungan yang matang terkait dengan biaya-biaya yang dibutuhkan sebagai operasional dalam menjalankan usaha kita, seperti menentukan pengeluaran yang kita butuhkan, contohnya barang apa saja yang akan dibeli beserta harga dan kuantitasnya, minta diskon jika perlu apabila kita membeli barang dalam jumlah yang banyak dan jangan lupa untuk dicatat semua pengeluaran tersebut,” tutur Lukas.
Lanjutnya, begitupun dengan pemasukan yang kita dapatkan, setelah menentukan seberapa besar pengeluaran kita, hitung dengan cermat berapa besar harga yang harus dibayar pelanggan agar kita mendapatkan keuntungan dari penjualan.
“Pastikan seluruh pemasukan juga dicatat, sehingga kita bisa alokasikan keuntungan kita seberapa besar untuk bayar cicilan pinjaman, tabungan, dan juga biaya hidup,”
Sementara itu, ketika membuka acara, HC, GS, and Corporate Communication Director FIFGROUP, Esther Sri Harjati, menyampaikan bahwa adanya pandemi Covid 19 saat ini menjadi pukulan keras bagi seluruh pengusaha terutama bagi pelaku UMKM.
Seiring dengan berangsur membaiknya kondisi perekonomian saat ini, kita perlu tetap memberikan dukungan kita bagi pelaku UMKM agar dapat lebih tangguh dalam bertahan dari terpaan krisis yang terjadi saat ini.
“Disiplin dalam melakukan pencatatan keuangan sangat penting dilakukan oleh seluruh pelaku UMKM, pencatatan keuangan menjadi faktor penting dan merupakan pondasi kuatnya sebuah usaha untuk bisa bertahan dalam kondisi krisis seperti yang terjadi saat ini. Melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya,” kata Esther dalam membuka kegiatan Ngobrol Pintar Mengatur Keuangan UMKM.
Program Ngobrol Pintar Mengatur Keuangan UMKM ini diharapkan dapat membantu pengelolaan keuangan usaha seluruh pelaku UMKM binaan program kolaborasi Grup Astra agar mampu bertahan dan berkembang ke arah yang lebih baik di era new normal saat ini.
Program Pembiayaan dan Pembinaan UMKM
Melalui “Kolaborasi Pembinaan dan Pengembangan UMKM” FIFGROUP berinisiatif berkolaborasi dengan Grup Astra lainnya, yaitu PT Astra International Tbk, YDBA, YPA – MDR, dan YAHM memberikan pembiayaan tanpa bunga untuk seluruh pelaku UMKM di Indonesia yang sesuai dengan kategori persyaratan yang ditetapkan.
Program kolaborasi ini menjadi inisiatif perusahaan dalam memberikan kontribusi sosialnya untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.
Chief of Corporate Communication and CSR FIFGROUP, Yulian Warman, mengatakan dalam menjalankan program CSR, FIFGROUP memiliki 4 pilar, di mana salah satu pilarnya merupakan Pilar Pemberdayaan Masyarakat.
Pada tahun 2021 ini, Pilar Pemberdayaan Masyarakat akan difokuskan untuk pengembangan UMKM melalui Program Dana Bergulir.
“Tahun ini, kami memfokuskan program CSR pada Pilar Pemberdayaan Masyarakat untuk pengembangan UMKM melalui Program Dana Bergulir yang dananya berasal dari Dana Sosial Syariah FIFGROUP.
Dengan network kami yang tersebar di seluruh titik di Indonesia, kami menargetkan agar program ini bisa dirasakan oleh seluruh pelaku UMKM yang di seluruh wilayah dari Sabang hingga Merauke khususnya pelaku UMKM mikro agar tetap hidup dan produktif, sehingga mampu berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi di sekitar UMKM tersebut serta pada akhirnya berdampak pada ekonomi nasional.
Selain memberikan pembiayaan tanpa bunga, melalui program ini, FIFGROUP juga berinisiatif untuk mengembangkan UMKM binaannya dengan cara menginisiasi memberikan beberapa program pelatihan dan pembinaan yang menjadi Development Journey Program untuk seluruh UMKM binaan yang ada.[Go/RES]