GARDUOTO – PT Pertamina (Persero) mengajak Doni Tata dan Rifat Drive Labs pebalap Indonesia menggelar acara Coaching Clinic Safety Riding hari ini di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta (22/2).
Vice President HSE Management System Iwan Jatmika menjelaskan acara ini bagian untuk mengisi bulan K3 sekaligus bentuk kepedulian perusahaan terhadap mitra dan konsumen, khususnya pengendara motor.
“Pertamina terus menerus mengedukasi masyarakat agar memahami bagaimana cara menggunakan kendaraan yang aman dan nyaman,” paparnya.
Dengan dikemas dalam bentuk sharing session ini menyajikan diskusi cara berkendara yang baik dari pembalap nasional.
Pengalaman malang melintang selama ini di dunia balap akan menjadi tips yang penting dan menarik bagi pengguna kendaraan agar terhindar dari resiko kecelakaan, khususnya saat berada di jalan raya.
“Salah satu penyebab masih tingginya resiko di jalan raya adalah kurangnya pemahaman pengendara bagaimana cara berkendara yang baik dan aman,” ujar Iwan.
Menurut Iwan, berdasarkan data di DKI, 75 persen kecelakaan lalin melibatkan sepeda motor, dimana pada tahun 2017 menelan 331 jiwa korban meninggal. Mereka rata-rata usia 21-30 atau usia produktif, masa merintis karir. Rata-rata karena kelelahan, telah menempuh perjalanan 20-30 km. Padahal sepeda motor tidak didesain jarak jauh secara rutin.
“Untuk meningkatkan kompetensi dalam berkendaraan, maka diadakan coaching clinic safety riding. Berkendara sepeda motor lebih bahaya, sehingga perlu menguasai teknik berkendaraan yang baik,” ujar Iwan.
Acara yang dibagi dalam tiga sesi ini menyajikan materi dan pengalaman serta praktek berkendaraan yang benar. Sesi pertama yang menghadirkan Doni Tata Pradita, sebagai pembalap MotoGP asal Indonesia yang telah menjajal arena balap domestik dan internasional.
“Kalau balapan di sirkuit enggak ada takutnya, karena keamanannya sudah terjamin. Tapi kalau berkendara di jalan raya, saya takut, karena keamanan enggak terjamin, makanya harus hati-hati dalam berkendara, karena banyak hal yang harus diperhatikan,” ujar Doni.
Pembalap asal Yogyakarta ini juga berpesan agar selalu memakai peralatan berkendaraan yang aman dan sesuai standar yang ditetapkan seperti helm, jaket sepatu dan sarung tangan. “Semua perlengkapan untuk berkendara ini merupakan investasi keselamatan, karena itu jangan ditawar-tawar lagi,” tegasnya.
Sebagai pembalap, Doni selalu diajarkan disiplin yang ketat. Bahkan sejak ia mulai belajar terjun di sirkuit pada usia 9 tahun, orangtuanya selalu mendidiknya disiplin dalam berkendara.
“Meskipun waktu itu saya sudah jadi pembalap, tapi kalau ke sekolah tetap diantar orang tua, karena saya belum punya SIM. Saya dilatih untuk selalu disiplin,” imbuhnya.
Menurut Heri Wahyudi Chief Trainer dari Rifat Drive Labs, safety gear harus lengkap, untuk keselamatan kita selama berkendara. Menurutnya, berkendara roda dua lebih sulit dibanding roda empat, maka harus memiliki kemampuan mengemudi yang baik.
Selain itu kondisi kendaraan juga harus prima dan jangan lupa alat pelindung diri sebagai investasi untuk keselamatan.[Go/Rev]