GARDUOTO – Seperti kita ketahui bahwa Pandemi COVID-19 yang sudah berjalan setahun, ini memaksa dunia usaha memasuki masa-masa sulit.
Tak terkecuali terkecuali industri otomotif dan modifikasi Indonesia. Pandemi juga memaksa orang untuk beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru, salah satunya adalah pemanfaatan dunia digital secara maksimal.
Karena itulah Indonesia Modification Expo (IMX) 2020 beberapa waktu lalu memanfaatkan konsep daring, yang ternyata mendapat apresiasi positif dari para pecinta otomotif dan modifikasi.
National Modificatior & Aftermarket Association selaku penggagas IMX pun mengubah cara pendekatan dengan para pelaku modifikasi dan aftermarket melalui kegiatan online.
Sehingga industri modifikasi dan aftermarket dapat tetap bergairah.
Masih dalam pemanfaatan platform digital, NMAA melakukan Forum Group Discussion (FGD) pada Rabu, (3/3) kemarin bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno beserta segenap jajaran Kemenparekraf/Baparekraf melalui aplikasi pertemuan daring.
FGD ini juga diikuti puluhan perwakilan komunitas mobil yang tergabung dalam wadah Indonesia Community (IC), para pemilik merek aftermarket lokal, influencer, dan juga media.
FGD yang dilakukan mengambil tema “Industri Aftermarket & Lifestyle”, dengan sub topik “Industri Modifikasi Indonesia di tengah Pandemi COVID-19”.
“Potensi industri otomotif dan aftermarket di Indonesia saat ini harus mampu menjawab tuntutan zaman. Sebab bagi khalayak Indonesia, expo modifikasi dianggap sebagai pengalaman baru. Sementara di Amerika Serikat atau Jepang, industri yang sama memiliki kegiatan eksebisi berusia kurang lebih 50 tahun,” kata Andre Mulyadi selaku founder NMAA sekaligus IMX Project Director saat membuka diskusi.
Namun dengan diadakannya IMX sejak 2018 lalu, Indonesia memiliki expo modifikasi sendiri. Bahkan pada 2020 lalu gelaran IMX yang diadakan secara virtual yang mampu menghadirkan terobosan event otomotif virtual pertama di Indonesia.
Sementara itu, paparan juga disampaikan pendiri Indonesia Community, yang merupakan salah satu kumpulan komunitas kendaraan terbesar di tanah air.
“Kami turut mewadahi para pegiat modifikasi untuk menciptakan ruang alternatif bertemu dan berkumpul komunitas dari merek dan model mobil berbeda untuk meraih prestasi di bidang otomotif Indonesia.
Sejauh ini, IC sudah mengantongi 260 komunitas mobil lebih heterogen yang diikuti sekitar 10 ribu anggota,” kata Gerry Imanuel.
Memasuki sesi pemaparan Menparekraf, Sandiaga Uno mengaku bangga terhadap pelaku industri otomotif dan modifikasi tanah air yang tidak pernah kehabisan ide untuk terus berkreasi menelurkan karya-karya terbaik meski dihantam dampak pandemi dan ketidakpastian situasi perekonomian saat ini.
“Kita berupaya ke depan dapat menggelar event hybrid. Sebelumnya sudah ada diskusi dengan pihak terkait supaya dapat menggerakkan industri kreatif yang belakangan ini sedang dalam masa sulit. Lebih lanjut Kemenparekraf/Baparekraf mendorong pelaku event dalam menggelar acara dengan persentase 70% event murni dan sisanya hybrid. Langkah ini merupakan bagian dari adaptasi di masa pandemi,” jelas Sandiaga Uno.
Kondisi tersebut, diakui Sandi akan mulai digelar pada kuartal 3 atau 4 secara terbuka. Apalagi promosi sejumlah destinasi wisata super prioritas juga akan menggandeng penyelenggara event terutama di tempat wisata ikonik.
Tidak menutup kemungkinan dari segi event akan berkolaborasi dengan gelaran IMX.
“Saya pribadi terkesan cerita positif dan harapan kawan-kawan di industri otomotif dan modifikasi yang terdiri dari pelaku UKM kreatif. Karena itu, kami terus memotivasi para pelakunya sebagai pandemic winner di masa sulit saat ini,” tutur Sandiga.
Supaya dapat saling mendukung, Sandiaga Uno juga terus mengupayakan keberlangsungan industri otomotif dan aftermarket usai menjawab tawaran para pegiat modifikasi dalam program automotive lifestyle tourism.
Nantinya skema modifikasi dan aftermarket akan turut mempopulerkan kelima destinasi super prioritas akan dengan menciptakan magnet modifikasi lifestyle dan heritage.
“Untuk mewujudkan kolaborasi ini, meliputi industri otomotif, aftermarket hingga lifestyle harus terus berinovasi. Selain itu mendorong kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian supaya dapat meneruskan misi besar di industri ini,” tutup Sandi.[Go/RES]