GARDUOTO – Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) dipastikan akan kembali digelar pada 18-28 Februari 2021 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta.
Adapun kepastian ini dikeluarkan oleh Dyandra Promosindo selaku penyelenggara. Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh mengungkapkan, setelah berjuang memenuhi syarat Protokol Kesehatan (prokes) berstandar tinggi, akhirnya pengelola Jakarta International Expo mendapatkan Surat Keputusan (SK) sebagai venue convention dan exhibition berstandar internasional di Jakarta diizinkan melaksanakan pameran dengan ketentuan ketat.
Dalam Surat Keputusan Pembukaan Kembali Usaha Pariwisata di masa PSBB Transisi bagi Kegiatan Pameran yang dikeluarkan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Nomor 526 tahun 2020.
Untuk mendapatkan SK, bukan perkara mudah. Pemerintah yang memiliki kewenangan menetapkan standar tinggi terhadap pengelola venue.
Dalam hal ini JIExpo Kemayoran dinyatakan memenuhi syarat dalam proses persiapan, inspeksi hingga tahap simulasi faktual dalam penerapan Prokes lengkap, berlapis dan komprehensif.
Beragam fasilitas Prokes seperti ambulans, ruang isolasi, disinfectant chamber, alat screening suhu tubuh yang telah terkalibrasi, ruang P3K, hand sanitizer dan fasilitas cuci tangan, media informasi dan rambu-rambu terkait penerapan Prokes, SOP dan Satgas Covid-19. Penyelenggara IIMS menyambut gembira kabar ini.
“Surat Keputusan untuk JIExpo patut kita syukuri. Tetapi harus diiringi komitmen setiap penyelenggara event, untuk memperkuat dan mempertebal Prokes dalam hubungan interaksi manusia,” ujar Hendra dalam keterangan persnya.
Dia menyebutkan dalam konstruksi booth, pembatasan jumlah pengunjung (crowd control), memperbesar gangway, dan pembatasan acara pendukun memastikan tidak akan terjadi kerumunan orang di luar ketentuan.
“Sebagai EO pameran yang sudah berkarya 26 tahun, Dyandra siap beradaptasi dengan cara baru dan membuat alternatif perspektif berbeda menikmati pameran. Bagi client kami, prioritasnya bukan lagi seberapa besar jumlah pengunjung. Tapi bagaimana awareness dan product knowledege tersampaikan pada target market masing-masing. Tentunya memenuhi Key Perfomance Indicator (KPI) jumlah produk terjual,” tutupnya.[Go/RES]