GARDUOTO – Seperti diketahui bahwa pandemi Covid-19 yang mendera Indonesia membuat sektor industri otomotif terkena dampak.
Untuk itu Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian mencoba melakukan stimulus dengan memberikan usulan penetapan pajak 0 persen untuk pembelian kendaraan.
Ini dilakukan agar daya beli konsumen kembali bergairah dan penjualan kendaraan bisa meningkat.
Namun hal ini mendapatkan penolakan dari Kementerian Sri Mulyani yang secara tegas menolak usulan penetapan pajak 0 persen tersebut.
Dengan adanya penolakan ini Asosiasi pelaku industri otomotif di Indonesia, Gaikindo, menyatakan penjualan mobil di dalam negeri berat mencapai 600 ribu unit.
Makanya Gaikindo kini menetapkan target penjualan mobil pada tahun ini hanya mencapai 525 ribu unit.
“Kami hanya memperkirakan di kisaran itu 525 ribu unit],” tegas Sekretaris Gaikindo Kukuh Kumara dalam seminar virtual Forum Wartawan Otomotif, Kamis (12/11).
Imbasnya dengan adanya target baru tersebut maka ini hanya setengah dari hasil penjualan mobil pada 2019 yang mencapai 1,032 juta unit. Ini berarti Gaikindo memperkirakan penurunan sekitar 50 persen dari 2019.
Perubahan target ini dipahami sebagai yang kedua pada tahun ini. Pada awal tahun Gaikindo sempat memperkirakan penjualan mobil 2020 sanggup 1,05 juta unit namun kemudian diganti menjadi 600 ribu unit karena pandemi.
Pada 2020 otomotif Indonesia hampir pasti keluar dari ‘klub negara penjual 1 juta unit’. Indonesia sudah masuk komunitas ini sejak 2012.
“Proyeksi Gaikindo produksi mobil di dalam negeri hanya mencapai 775 ribu unit pada 2020. Pada tahun lalu produksi mampu menyentuh 1,289 juta unit,” tutup Kukuh.[Go/RES]