GARDUOTO – Pandemi Covid-19 yang berjalan sudah Tiga bulan terakhir ini membuat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengalami perubahan cukup dramatis disemua bidang yaitu sales, spare part dan service.
Perubahan tersebut mulai dari cara kerja hingga untuk menghadapi konsumen saat pandemi. Dimana membuat Suzuki mengeluarkan beberapa aturan seperti melayani sesuai protokol dari Pemerintah, meminimalkan interaksi dengan konsumen dan memberikan desinfektan pada kabin kendaraan, membersihkan AC mobil.
Rieky Patrayudha – 4W, 2W & Marine Service Director PT SIS mengatakan pihaknya Menambahkan masa garansi mencapai 90 hari, memperpanjang Free Service selama 60 hari dari masa berlaku dan Home service untuk perawatan berkala di 1.000km kelipatan 10.000km – 20.000km.
Sedangkan yang diatas itu harus datang ke bengkel karena membutuhkan peralatan lebih lengkap dan faktor safety.
“Tambahan lain, pick up service ditujukan pada perawatan berkala 30.000km dan 40.000km,” tegas Rieky saat Ngovid bareng Forwot, Rabu (8/7).
Suzuki juga mengaktifkan SERA (Suzuki Emergency Roadside Assistant) bersama Halo Suzuki tetap beroperasi 24 jam seperti biasanya.
Sehingga jika konsumen mengalami kendala dijalan atau di rumah, kami tetap beroperasi seperti biasanya.
Selama pandemi, ada hal menarik yang terjadi seperti telah dijelas diawal. Perubahan dari konsumen yang datang ke bengkel menjadi Home Service.
Home Service pada Januari hingga Maret tidak terlalu mengalami perubahan yang signifikan hanya beberapa saja.
Tetapi memasuki bulan April hingga Mei telah terjadi peningkatan cukup tinggi pada penggunaan Home Suzuki. Hal ini kami peroleh data dari Halo Suzuki.
“Tetapi jika berada di zona merah, kami tidak bisa dilakukan. Walau konsumen telah meminta sehingga kami menerapkan pick up service agar dapat menjemput mobil yang akan di service,” tambah Rieky.
Home Service tidak hanya dilakukan oleh konsumen passenger tetapi juga pada konsumen komersial. Walau alasan yang berbeda karena tidak memiliki waktu untuk datang ke bengkel secara langsung.
“Dampak pandemi juga dirasakan, Penurunan terjadi seperti 10 tahun lalu yang dimulai dari Februari hingga Maret. April – Mei menjadi masa stagnan karena masyarakat tidak bisa keluar rumah yang menyesuaikan peraturan pemerintah,” ujarnya.
Lanjut Rieky, memasuki bulan Juni, konsumen mulai hadir dan kami juga mulai jalan kembali. kami merasa mulai ada perubahan semoga bulan selanjutnya terjadi peningkatan kembali. Saat ini kami telah berada dijalur yang tepat utuk mengembalikan performa seperti sebelumnya.
Selama tiga bulan (maret – mei), sebenarnya apa yang kami lakukan? Rieky mengatakan pada service kami tidak hanya melihat dari sudut pandang pelayanan konsumen atau meningkatkan costumer service saja tetapi juga memiliki target seperti quality report dan lainnya. Handling quality report banyak kami lakukan selama April hingga Mei.
Lalu apakah Quality Report tersebut, merupakan masalah yang dilaporkan dealer, konsumen hingga pengamatan yang kami lakukan secara langsung terhadap unit – unit mobil.
“Kami memiliki sistem yang terkoneksi sehingga jika ada data yang masuk sehingga dapat kami cek langsung di kantor pusat. Dari problem tersebut kami dapat melakukan perbagai hal sesuai dengan standar seperti jam, hari dan minggu untuk melakukan improvement,” kata Rieky.
Pihak workshop menjadi fokus pada report untuk meningkatkan kualitas pada selanjutnya. “Kami melakukan improve handling sebanyak 300% pada Maret, April dan Mei,” tutup Rieky.[Go/RES]