GARDUOTO – Setelah berada di bawah keagenan baru, Kia tampak seperti tak mau membuang waktu untuk bisa segera bangkit di pasar otomotif nasional.
Buktinya, pada Januari lalu, PT Kreta Indo Artha menghadirkan Kia Seltos, yang disiapkan untuk bertarung di kelas Compact Crossover, yang notabene memiliki peminat yang cukup banyak di Indonesia.
Menilik segmentasinya, maka Kia Seltos ini langsung berhadapan dengan Honda HR-V, yang sudah punya nama besar, sekaligus merupakan market leader di kelasnya.
Jika kita rinci hingga segi harga, maka lawan yang benar-benar sepadan untuk Kia Seltos ini adalah HR-V yang bermesin 1.500 cc.
Kendari memiliki rentang harga yang sama dengan Honda HR-V 1.5, namun sebenarnya Kia Seltos mempunyai tenaga dan fitur yang tidak kalah dengan HR-V 1.8, bahkan Crossover lain yang bermesin 2.000 cc dengan banderol di atas Rp 400 juta.
Bukannya melebih-melebihkan, namun setelah mencoba Kia Seltos selama lima hari, harus kami akui bahwa mobil ini mampu mengundang decak kagum kami, karena ia memiliki kelebihan di hampir semua sektor.
Daripada berpanjang-lebar, berikut hasil review kami mengenai Kia Seltos EX+, yang merupakan varian termahalnya.
Eksterior:
Rasanya tidak ada hal yang perlu diperdebatkan mengenai desain eksterior Kia Seltos. Sebab, mobil ini memiliki desain yang elegan, dan seolah benar-benar dirancang dengan perhitungan yang presisi dan serba pas.
Kita mulai dari depan, Seltos tentunya sudah memakai gril yang menganut bahasa desain ‘Tiger Nose’, yang merupakan ciri khas Kia modern. Masih di area depan, Kia Seltos mempunyai headlamp yang terbilang besar.
Namun uniknya, lampu utama terletak di atas, sementara ‘rumah’ lampu seinnya tepat berada di bawah headlamp-nya.
Seperti umumnya mobil-mobil modern lainnya, Kia Seltos juga sudah dibekali dengan Daytime Running Light (DRL).
Tapi bedanya, jika banyak mobil yang meletakkan DRL di area bumper, untuk Seltos, Kia justru meletakkannya di atas gril dengan motif garis tipis, sehingga terkesan menyambung dengan bagian atas headlamp.
Sementara fog lamp Seltos punya bentuk minimalis dengan tiga buah bohlam yang bertumpuk secara vertikal. Semua lampu-lampu tersebut pastinya sudah memakai LED yang terang, tidak menyilaukan pengendara lain dan hemat energi.
Pindah ke samping, di sini Seltos menganut desain yang mengotak. Walau mungkin terkesan kurang dinamis, namun Kia menyiasatinya dengan memasangkan ban berukuran 215/60 dengan pelek berdiameter 17 inci, yang bermodel palang lima.
Lantas, roof rack juga hadir sebagai standar yang tidak hanya membuatnya semakin gagah, tapi juga punya nilai fungsional. Alhasil, jika dilihat dari samping, Compact Crossover andalan Kia ini tak hanya tampak gagah, tapi juga proporsional.
Kia coba hadirkan kesan sporti pada bagian belakang Seltos dengan menghadirkan dua lubang knalpot di bumpernya. Tapi sebenarnya, itu hanyalah sebatas desain yang menyerupai lubang, alias tidak bolong.
Selain adanya lubang knalpot palsu, tidak ada lagi hal yang kami keluhkan di bagian buritan Kia Seltos.
Mesin:
Selain desain eksterior, boleh dikatakan kalau mesin adalah salah satu senjata andalan Kia Seltos untuk bertarung di kelasnya.
Kapasitas silinder murni dari mesin Kappa yang digunakannya memang hanya sebesar 1.353 cc. Namun, mesin tersebut sudah dicekoki dengan perangkat turbo.
Alhasil, Kia Seltos jadi punya tenaga sebesar 140 hp di 6.000 rpm, dan torsi 242 Nm, yang sudah didapat mulai dari 1.500 hingga 3.200 rpm.
Di atas kertas, mesin Kia Seltos menjanjikan performa yang jempolan karena torsi yang dimilikinya lebih besar daripada lawan-lawannya yang bermesin 1.800-2.000 cc.
Ditambah lagi dengan pemakaian transmisi otomatis berteknologi kopling ganda dengan tujuh percepatan, semakin meyakinkan kami bahwa Kia Seltos memang benar mempunyai performa yang apik.
Akomodasi:
Jujur saja, akomodasi Kia Seltos bukanlah yang terbaik di kelasnya. Karena saat tester kami yang berpostur 176 cm duduk di bangku belakang dengan kondisi jok pengemudi yang sudah diatur sesuai dengan tinggi badannya, legroom yang tersisa hanya sebanyak lima jari, begitupun dengan head room-nya.
Hal yang sama juga terjadi pada bagasinya. Meski bukan yang paling superior, namun luas bagasinya cukup untuk mengakomodir barang-barang berukuran besar.
Bahkan jika kita membutuhkan ruang bagasi lebih, kita bisa melipat bangku belakangnya dengan konfigurasi 60:40.
Oh iya, pintu bagasi Kia Seltos memang belum bisa dibuka-tutup secara elektrik. Tapi pada remote-nya, terdapat tombol hold yang hanya berfungsi untuk membuka kunci pintu bagasinya saja.
Menariknya lagi, dengan hanya mengantongi remote-nya saja, kita sudah bisa untuk membuka kunci pintu bagasinya. Dengan catatan, kita harus benar-benar dekat dengan pintu bagasinya.
Interior:
Terus terang, kami terkesan dengan desain interior Kia Seltos yang bercita rasa Eropa. Penggunaan jok kulit berwarna hitam juga turut membuat suasana kabinnya jadi kian mewah dan berkelas.
Belum berhenti sampai di situ, Kia Seltos juga memakai setir bermodel flat bottom yang memberikan kesan sporti.
Setir dengan permukaan bawah yang rata itu juga dibalut dengan kulit yang lagi-lagi memancarkan aura mewah, dan tentunya nyaman di genggam.
Semua hal yang ada di interior Kia Seltos pada awalnya memang sukses mengundang decak kagum kami. Tapi kekaguman itu akhirnya luntur setelah kami tahu bahwa seluruh area dasbor dan door trim di keempat pintunya masih memakai material plastik.
Seandainya ada sentuhan material empuk di dasbor atau door trim, pastinya aura mewah dari Seltos akan semakin terpancar.
Fitur:
Bicara soal fitur, Kia Seltos boleh diadu. Untuk Seltos tipe EX+ seperti unit test kami yang merupakan varian termahalnya, sudah dilengkapi dengan kontrol traksi, pengaturan ketinggian lampu, indikator temperatur transmisi, AC digital, cruise control, mode berkendara dan traksi, wireless charging, ventilasi AC untuk penumpang belakang, head unit layar sentuh, sensor parkir, kamera mundur, hingga sunroof.
Sayangnya, Kia Seltos belum dilengkapi dengan paddle shift, bahkan rem parkir yang digunakannya pun masih yang bermodel konvensional, belum elektrik.
Untuk hal yang disebut terakhir, rasanya itu tidak bisa disebut sebagai kekurangan karena masih banyak orang yang lebih nyaman menggunakan rem parkir konvensional.
Rasa berkendara:
Sebelum menjalankan mobil, tentu kami atur dulu posisi mengemudi yang ideal. Tidak sulit untuk mendapatkan posisi mengemudi ideal pada Kia Seltos, pasalnya, mobil yang diimpor dari India ini sudah dibekali dengan pengaturan setir tilt dan telescopic.
Beres masalah posisi mengemudi, akhirnya kami pun menjalankan Kia Seltos. Tak butuh waktu lama setelah menjalankannya, kami pun kembali dibuat terkesima olehnya.
Bukan hanya memiliki desain interior yang bercita rasa Eropa, namun rasa mengemudinya pun juga demikian. Ketika kami membawanya berjalan konstan di kecepatan rendah antara 20-30 km/jam, mesin Seltos bekerja dengan sangat halus.
Namun demikian dengan kinerja transmisinya yang melakukan perpindahan dengan sangat halus tanpa ada entakan yang terasa.
Lantas, saat kita menggebernya, saudara dari Hyundai Kona langsung bisa berakselasi dengan sigap. Kemampuan akselerasi Kia Seltos yang cekatan itu tak lepas dari kinerja transmisi kopling ganda yang cepat, dan lag turbo yang sangat minim bahkan nyaris tidak terasa.
Saat kami coba mempraktikkan gaya berkendara tersebut di mode berkendara Eco, ternyata mesin dan transmisi Kia Seltos masih mampu melajukan mobil ini secara cepat.
Walau memang harus diakui kalau pada mode Eco, gas jadi terasa lebih berat, dan responsnya pun juga tidak sesigap di mode normal apalagi sport.
Mengendarai Kia Seltos jadi kian menyenangkan karena ia memiliki respons setir yang sangat akurat, ban terasa bergerak seirama dengan pergerakan setir.
Selain punya respons yang bagus, bobot kemudi Seltos pun juga terbilang sangat pas. Makanya, kami tidak ragu untuk menggeber Seltos hingga kecepatan tinggi, atau membawanya bermanuver.
Kepercayaan diri kami untuk menggeber atau bermanuver dengan Seltos semakin menjadi karena mobil ini memiliki bantingan suspensi yang firm.
Bantingannya mempunyai tingkat kekerasan yang pas, tidak terlalu keras, tapi juga tidak terlalu empuk yang sampai mengayun dan limbung.
Pendek kata, rasa bantingan suspensi Kia Seltos tak kalah jika dibandingkan dengan Crossover dari Eropa.
Baiknya sistem suspensi Kia Seltos juga teruji tatkala kami membawanya ke tol layang Jakarta-Cikampek, yang terkenal memiliki kontur jalan yang bergelombang, dan sambungan jalan yang tidak mulus.
Tidak ada efek limbung yang terasa saat kami melewati tol layang Japek, dan redaman suspensinya pun juga tidak membuat badan kami terasa seperti ‘terlempar’ setiap kali melewati sambungan jalannya.
Satu hal lagi yang tak boleh dilupakan, Kia Seltos juga mempunyai kekedapan kabin yang baik. Tidak ada suara angin atau putaran ban berlebih yang masuk ke dalam kabin.
Bahkan suara kendaraan yang ada di sekitar pun juga tak terlalu jelas terdengar di dalam kabin. Benar-benar menyenangkan mengendarai Kia Seltos.
Konsumsi BBM:
Kendati memiliki performa yang setara Crossover bermesin 2.000 cc, namun hebatnya, Kia Seltos tetap mampu menghasilkan konsumsi BBM yang irit.
Dengan menggunakan bahan bakar beroktan 95, di dalam kota, dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, Kia Seltos sanggup mencatatkan angka 12 km/liter.
Sedangkan di rute tol dengan kecepatan 100 km/jam, angka yang diraihnya adalah 15,8 km/liter.
Perlu diketahui, saat kami melakukan pengetesan konsumsi BBM di rute tol, mobil diisi oleh empat orang penumpang dewasa, yang pastinya itu mempengaruhi bobot kendaraan.
Jika pengetesan ini dilakukan sendirian, tentu konsumsi BBM tol Kia Seltos pasti akan lebih baik dari yang kami dapatkan.
Kesimpulan:
Dengan harga jual senilai Rp 355 juta on the road DKI Jakarta, rasanya sulit untuk menampik bahwa Kia Seltos EX+ adalah sebuah Crossover dengan Value for money yang amat baik.
Karena dengan banderol harga tersebut, Kia Seltos EX+ sudah dibekali dengan seabrek fitur modern, desain luar-dalam yang menawan, performa yang agresif, konsumsi BBM yang irit, dan menyenangkan untuk dikendarai.
Makanya kalau boleh jujur, segala hal yang diberikan oleh Kia Seltos terasa lebih mahal daripada harga jualnya yang sebenarnya.[Go/Rio/Ary]