GARDUOTO – Virus Corona yang mewabah di Indonesia membuat semua lini bisnis terimbas. Sejumlah bidang usaha mengalami keterpurukan, salah satunya industri otomotif.
Perusahaan yang terkena dampak salah satunya adalah Suzuki Auto Value. Gerai penjualan mobil bekas Suzuki yang mengalami penurunan drastis terhadap minat beli.
“Memang sampai saat ini industri terkena dampak Covid-19, ada sedikit yang justru menjadi sangat hidup, tapi sebagian besar dampaknya negatif,” kata Hendro Kaligis, Business Development Head, PT Suzuki Indomobil Sales.
Hal ini diungkapkannya kepada media pada sesi “Ngobrol Virtual Dulu” yang diadakan Forum Wartawan Otomotif pada Kamis (7/5).
“Memang untuk saat ini ada pergeseran prioritas, orang lebih utamakan beli kebutuhan primer, daya beli juga menurun drastis,” jelasnya.
Begitu juga dengan industri mobil bekas, menurutnya secara umum di kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang mengalami penurunan signifikan, terutama setelah diberlakukan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
“Penjualan sebelum dinyatakan pandemik dan setelah PSBB perolehan berbeda, setelah PSBB nyaris tidak ada. Kami hanya mengandalkan database customer yang sudah pernah minat. Kalau customer baru sangat kecil,” ujar Hendro.
Dirinya mendapatkan informasi dari beberapa teman di bursa mobil bekas turunnya sampai 80 persen, di Auto Value juga turunnya sama sampai 80 persen.
Merujuk data Auto Value pada bulan Maret 2020 penjualan tidak turun, tetapi justru naik sebanyak 70% dari bulan Februari dan bisa dibilang menjadi yang tertinggi dalam satu tahun terakhir.
“Bulan Maret tahun ini mengalahkan ‘peak’ di bulan Mei tahun lalu pas Puasa. Tahun lalu kami confidence akan sangat survive, Maret baru ketahuan ada pergeseran permintaan, daya beli menurun puncaknya setelah PSBB, jadi tiarap semua,” katanya.[Go/Res]