GARDUOTO – Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) sangat konsen memerangi pandemi Corona. Untuk itu yayasan mendonasikan ribuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para tenaga medis.
Donasi APD ini disalurkan secara bertahap melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga sejumlah institusi kesehatan di berbagai wilayah di Tanah Air.
Yayasan AHM untuk tahap pertama menyerahkan donasi 1.000 face shield untuk tenaga medis melalui BNPB pada Senin (04/05). Tahap berikutnya akan diberikan 1.000 face shield lain yang dibeli Yayasan AHM dari sebuah UKM di Bogor.
Donasi face shield ini melengkapi donasi APD lain yang sudah diberikan Yayasan AHM kepada institusi kesehatan lain berupa 100 baju hazmat dan 1.000 masker medis.
APD tersebut disalurkan ke 3 rumah sakit, yaitu RSAD Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, RS Djatiroto di Lumajang, Jawa Timur, dan RS Akademis Jaury Jusuf Putra di Makassar, Sulawesi Selatan.
Selain memberikan donasi APD untuk melindungi para tenaga medis di garda terdepan, Yayasan AHM juga menyediakan 1.000 nasi box untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan. Aksi ini disalurkan untuk para tenaga medis di RSPAD Gatot Subroto dan RS Persahabatan di Jakarta.
Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan tenaga medis merupakan salah satu pihak yang harus mendapatkan bantuan peralatan yang cukup dalam menjalan tugas.
Yayasan AHM berkomitmen dapat mendampingi tenaga medis untuk mempercepat terwujudnya Indonesia Sehat yang bebas dari pandemi Covid-19.
“Tenaga medis baik dokter maupun perawat merupakan profesional yang sangat dibutuhkan keahliannya. Bantuan ini diharapkan dapat membantu menjaga kesehatan mereka yang tengah berjuang untuk kesembuhan pasien Covid-19,” ujar Muhibbuddin.
Melengkapi bantuan untuk tenaga medis, Yayasan AHM juga berkontribusi menjaga menjaga kesehatan masyarakat selama pandemi Covid-19 dengan berpartisipasi dalam gerakan sejuta hand sanitizer yang dibagikan ke masyarakat Surabaya di bulan Maret.
Sebanyak 100 liter hand sanitizer telah dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan memiliki resiko terpapar virus tinggi seperti pengendara ojek online, supir bus dan pedagang untuk pejalan kaki.
Selain itu, Yayasan AHM di awal April lalu juga menyalurkan 200 paket ekonomi dan kesehatan bagi para penyandang disabilitas yang secara ekonomi terdampak Covid-19.
Mereka yang tuna daksa, tuna rungu, tuna netra, dan tuna wicara ini rata-rata telah kehilangan pekerjaan antara lain sebagai petugas kebersihan, cuci mobil, tukang pijat atau jenis pekerjaan informal lain.[Go/Res]