GARDUOTO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa Pemerintah akan terus mengembangkan program Biodiesel 30 (B30) menjadi B40 tahun 2021 dan B50 ditahun berikutnya.
Hal ini ditegaskan saat Peresmian Implementasi Program Biodiesel 30 (B30), di SPBU Pertamina (SPBU 31.128.02), Jl. MT. Haryono, Jakarta, Senin (23/12).
Menurut Presiden, ada tiga alasan mengapa pemerintah harus mempercepat implementasi program biodiesel. Pertama, pemerintah berusaha untuk mencari sumber-sumber energi baru terbarukan, energi terbarukan, dan juga harus melepaskan diri dari ketergantungan pada energi fosil yang tak sadar suatu saat pasti akan habis.
“Pengembangan energi baru terbarukan juga membuktikan komitmen kita untuk menjaga planet bumi, menjaga energi bersih, dengan menurunkan emisi gas karbon dan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, ini adalah energi bersih,” tutur Presiden.
Kedua, ketergantungan kita pada impor BBM, termasuk didalamnya solar ini cukup tinggi, sementara di sisi lain kita juga merupakan negara penghasil sawit terbesar di dunia.
Dengan potensi sawit sebesar itu, lanjut Presiden, Indonesiaa punya banyak sumber bahan bakar nabati sebagai pengganti bahan bakar solar.
Potensi itu, sambung Presiden, harus dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional kita.
“Usaha-usaha untuk mengurangi impor, khususnya solar, harus terus dilakukan dengan serius. Kalkulasinya jika kita konsisten menerapkan B30 ini akan hemat devisa kurang lebih Rp63 triliun, jumlah yang sangat besar sekali,” kata Presiden.
Karena itu, Presiden menyampaikan, setelah program B30 nantinya masuk ke B40, ke B50, dan nanti ke B100.
“Akan tidak mudah kita untuk ditekan-tekan lagi oleh negara manapun, terutama melalui kampanye negatif yang dilakukan beberapa negara terhadap ekspor CPO kita, karena kita memiliki pasar dalam negeri yang sangat besar,” ujar Presiden.
Kepala Negara mengingatkan 2 (dua) kunci keberhasilan implementasi program B30 maupun nantinya menuju ke B100. Apakah kita mau keluar dari rezim impor atau tidak.
“Jangan-jangan masih ada di antara kita yang masih suka impor, impor BBM, karena itu permintaan terhadap B30 dan menuju ke B100 yang harus terus dikembangkan dan diperbesar,” tuturnya.[Go/Res]