GARDUOTO – Gelaran Honda Bikers Day (HBD) ke-11 yang dilaksanakan di Lapangan Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada 30 November 2019 mendatang kedatangan bikers asal Aceh.
Dia adalah Darul Ambiya yang melakukan perjalanan dari Aceh hingga Ambarawa, Jawa Tengah dengan menunggangi skuter matik (skutik) Honda Scoopy.
Ditemani Honda Scoopy dirinya menempuh perjalanan nyaris 3.000 km perjalanan.
“Ya lumayanan perjalanan sekitar 15 hari dari Aceh,” tegas Darul kepada media di Ambarawa, Sabtu (30/11).
Dirinya hadir di HBD 2019 ini bersama tiga rekannya sesama anggota komunitas Scoopy, yaitu Scoopy Tamiang Aceh. Perjalanan dimulai sejak 12 November dan tiba di Ambarawa pada Kamis (28/11).
“Tidak ramai-ramai kok touring saya ini kami cuma dua motor tiga orang,” ucapnya.
Cerita Darul, touring lintas pulau seperti ini bukan kali pertama. Sebelumnya ia pernah ikut hajatan HBD di Landasan Udara Gading, Gunung Kidul, Yogyakarta pada 2017. Touring pun disebutnya punya misi tersendiri.
“Saya senang saja touring, ibaratnya ingin membuktikan apa ada saudara tanpa ikatan darah itu,” ujar Darul.
Rekan lainnya yang ikut turing adalah Murdani -dari komunitas BeAt One Heart Club (Borca) Aceh, yang sama-sama dari Aceh bersemangat mengikuti acara HBD di Ambarawa.
Dani sendiri baru kali pertama ia berkunjung ke HBD dan sekaligus menjadi touring paling jauh baginya.
“Saya tidak barengan dengan Darul jalannya. Saya touring berdua. Dua nyawa satu motor. Jadi bisa gantian [mengendarai motor],” tambah Dani.
Pemilik motor Honda asal Aceh hadir di acara Honda Bikers Day 2019 di Ambarawa, Jawa Tengah.Pemilik motor Honda asal Aceh hadir di acara Honda Bikers Day 2019 di Ambarawa, Jawa Tengah.
Dani bercerita perjalanan ke Ambarawa bukan perkara mudah. Masalah datang silih berganti, namun tidak mengendurkan niatnya demi sampai ke acara HBD 2019.
“Jadi saat itu ada seperti banjir, terus kami lewat eh ada lubang. Jatuh lah kami ke dalam dan motor kecebur sampai basah sampai ke dalem-dalem,” ucap Dani.
Dani pun terpaksa mencari bengkel terdekat agar kuda besinya bisa kembali diajak melanjutkan perjalanan.
“Mau tidak mau harus dibongkar motornya. Itu kami sedih sekali, padahal baru jalan. Yaudahlah kami cari bengkel saja dulu saat itu,” ucap pemuda berusia 22 tahun itu.
Sementara itu Darul menyebut touring jarak jauh harus dilakukan dengan persiapan matang. Selain roda dua harus prima, mental juga harus siap untuk menghadapi segala kemungkinan terburuk yang ditemukan di perjalanan.
Namun paling utama, menurut Darul bahwa pengendara motor harus menyiapkan material untuk perbekalan selama perjalanan.
“Biar di setiap kota banyak saudara sesama komunitas yang siap bantu, ya kami tidak mau bergantung hidup dengan mereka. Makanya kita harus punya uang juga dong,” kata Darul.
Berbeda dengan Darul, Dani bersedia mengungkap jumlah uang untuk bertahan hidup selama touring ke Ambarawa. Dani dan temannya masing-masing mengantongi uang sekitar Rp5 juta.
“Ya kami kumpulkan uang sebelum berangkat. Saya kan juga kerja di Aceh di kedai kopi. Jadi uang ini buat bekal kami,” ujar Dani.[Go/Res]