GARDUOTO – Produsen kendaraan asal Korea Selatan yaitu Hyundai dipastikan akan segera memiliki pabrik di Indonesia.
Kepastian ini didapat setelah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) oleh Hyundai Motor Company dengan pemerintah Indonesia. Pabrik Hyundai akan dibangun di kawasan industry Jawa Barat.
Penandatanganan MoU atau nota kesepahaman dilakukan oleh Hyundai di pabrik mereka yang berlokasi di Ulsan, Korea Selatan.
Acara ini turut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, dan beberapa petinggi negara lain.
Akan terletak di Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat, pabrik Hyundai Indonesia akan dibangun di atas lahan seluas 77,6 hektar.
Ini akan menjadi pabrik pertama Hyundai di kawasan ASEAN. Dengan nilai investasi USD 1,55 miliar, pabrik diharapkan bisa beroperasi untuk produksi pada paruh kedua tahun 2021.
“Pembangunan pabrik manufaktur Hyundai Motor di Indonesia dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan pemerintah Indonesia. Hyundai secara efektif akan terus mendengarkan dan menanggapi setiap harapan dan kebijakan pemerintah Indonesia berkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan serta terus berupaya berkontribusi terhadap komunitas ASEAN,” kata Euisun Chung, Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group.
Fasilitas yang akan dimanfaatkan juga untuk pengembangan produk ini akan menjadi basis produksi model MPV kompak, SUV kompak dan sedan untuk kebutuhan pasar wilayah Asia Tenggara.
Pabrik menggabungkan fasilitas untuk stamping, pengelasan, pengecatan dan perakitan.
Saat beroperasi penuh, pabrik akan punya kapasitas produksi sebanyak 250.000 unit kendaraan dalam setahun. Selain kendaraan jadi, Hyundai juga akan ekspor 59.000 unit kendaraan CKD (Completely Knocked-Down) setiap tahunnya.
Di luar Indonesia, negara lain yang menjadi tujuan ekspor Hyundai dari pabrik baru ini yaitu Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina, dengan pertimbangan lain yaitu Timur Tengah dan Australia.
Hadirnya pabrik ini juga diharapkan bisa memberi manfaat untuk masyarakat setempat, setidaknya sebanyak 23.000 lapangan pekerjaan.[Go/Ags]