GARDUOTO – Beberapa kecelakaan di ruas tol yang melibatkan kendaraan angkutan barang menjadi perhatian khusus bagi pengelola jalan tol yaitu PT Jasa Marga.
Menurut Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengungkapkan sebanyak 46% kasus kecelakaan di Jalan Tol Jasa Marga melibatkan kendaraan non golongan I.
“Padahal, persentase kendaraan non golongan I hanya sekitar 8% dari jumlah keseluruhan kendaraan yang melintas di jalan tol sehingga membuat Jasa Marga perlu menggulirkan Program Defensive Driving Academy,” jelasnya di Isuzu Training Center, Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/11).
Lebih lanjut Heru menjelaskan bahwa program ini bersifat online dan offline. Offline seperti kegiatan sekarang ini, sedangkan online berupa kampanye melalui media sosial.
Pada kesempatan sama, Road Safety Consultant Jasa Marga Defensive Driving Academy Eko Reksodipuro menyatakan, ada tiga faktor krusial di dalam diri manusia dalam berkendara, yakni kognitif, afektif, dan sensori motorik.
“Kognitif adalah pengetahuan. Afektif berkaitan dengan sikap, resistance terhadap peraturan dan sebagainya. Terakhir adalah sensori motorik yang berkaitan dengan reflek tanpa harus berpikir,” terang Eko.
Dengan adanya pelatihan ini kepada pengemudi truk sangat tepat karena dapat mengembangkan ketiga faktor tersebut.
Eko menjelaskan memang penyebab kecelakaan juga banyak faktornya, seperti pengendara belum paham benar dalam mengendarai, faktor kelalaian pengendara dan juga adanya muatan berlebih atau muatan tidak sesuai dengan dimensi truk.
Sehingga ini mengakibatkan kecepatan truk tidak sesuai dengan aturan yang ada. Bisa saja karena kecepatan yang sangat minim sehingga mengakibatkan tabrak belakang.[Go/Res]