GARDUOTO – Setelah resmi dilantik menjadi Presiden periode 2019-2024, Joko Widodo langsung melakukan agenda penting dalam kunjungannya ke Papua yaitu meresmikan Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura.
Jembatan yang membentang sepanjang 732 meter di atas perairan Teluk Youtefa, pada Senin (28/10) akan diresmikan. Jembatan Holtekamp itu diharapkan menjadi pendukung ekonomi masyarakat.
Karena ini memotong jalur dari Hamadi, dan mempercepat waktu tempuh dari Jayapura ke Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw.
Jembatan Holtekamp yang memiliki panjang 1328 meter, yang terdiri dari panjang jembatan utama 433 meter, jembatan pendekat sepanjang 895 meter.
Selain dibangun 400 meter jalan akses ke jembatan pendekat arah Hamadi dan 7410 meter arah Holtekamp. Jembatan ini juga terdiri dari dua bentang utama dengan pelengkung baja.
Masing-masing panjang bentang utama 150 meter, tinggi 20 meter dan berat 2.000 ton.
Dibuat secara utuh di PT. PAL Indonesia di Surabaya dan pengiriman bentang utama pertama dilakukan pada 3 Desember 2017 dilepas oleh Menteri Basuki dan tiba tanggal 21 Desember 2017 Sedangkan bentang kedua dikirim tanggal 17 Desember 2017 dan tiba tanggal 2 Januari 2018.
Kedua bentang dikirim dengan menggunakan kapal dan menempuh perjalanan sejauh 3.200 km. Tantangan utama dalam lifting kedua bentang, selain beban adalah kondisi cuaca, arus air, dan angin.
Pembangunan jembatan dibiayai oleh APBN melalui Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, sementara Pemerintah Provinsi Papua mendanai pembangunan jalan pendekat dari arah Holtekamp, dan Pemerintah Kota Jayapura membangun jalan pendekat dari arah Hamadi.
Biaya pembangunan bentang utama jembatan adalah sebesar Rp 943 miliar yang dikerjakan oleh konsorsium kontraktor PT. PP sebagai pimpinan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya.[Go/Ags]