GARDUOTO – Sampai saat ini Masalah Over Dimension Over Load (ODOL) pada truk masih menjadi PR serius bagi Pemerintah.
Masalah kelebihan muatan memang datang dari berbagai aspek. Namun ada keraguan dari berbagai pihak seperti pengguna kendaraan komersial karena menilai ada banyak pungli dalam operasional jembatan timbang.
Dengan adanya pandangan negatif ini Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi mengatakan agar kendaraan komersial mau menggunakan jembatan timbang. Langkahnya adalah dengan penerapan sistem online jembatan timbang.
“Adanya pandangan negatif dari masyarakat tentang jembatan timbang kami melakukan perubahan paradigma jembatan timbang, sekarang saya sedang bangun jembatan timbang online,” tegas Budi dalam Diskusi Pintar Forwot Indonesia ‘Road To Zero Odol Trucks on The Road’ di Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (03/10).
Harapannya dengan adanya jembatan timbang maka petugas pengawas tak lagi terlibat langsung dalam penimbangan. Sementara itu jika ada pelanggaran, dendanya dapat dibayar langsung melalui bank.
“Makanya dengan begitu maka semua by aplikasi dan tidak ada sentuhan langsung dari SDM. Kita pelanggaran dibayar langsung melalui bank,” ujarnya.
Menurut Budi pihaknya akan terus berusaha menghilangkan stigma negatif dengan memberikan inovasi. Kepercayaan itu tentunya akan berdampak dari lancarnya administrasi kendaraan komersial yang beroperasi sesuai standar keselamatan.
“Betapa susahnya saya sekarang ini bicara jembatan timbang pasti langsung mengatakan pungli. Padahal saat ini kita sangat tegas untuk mengubah paradigma manfaat jembatan timbang itu apa. Di jembatan timbang kita berlakukan e-tilang jadi tidak ada pelanggar bayar kepada petugas,” cerita Budi.[Go/Res]