GARDUOTO – Sindikat fake GPS (tuyul) di Makassar akhirnya resmi diciduk Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan, Sabtu (20/01) lalu.
Istilah “tuyul” mungkin bayangannya adalah sesosok makhluk kecil berkepala botak yang mencuri uang. Namun tuyul dalam dunia ojek online sebenarnya sama sekali tidak berhubungan dengan magis atau ilmu hitam.
Aplikasi tambahan yang dipasang pada ponsel pengemudi, seperti aplikasi Fake GPS dan beberapa aplikasi pendukung lainnya. Tuyul atau aplikasi fake GPS tersebut bisa merugikan pengemudi yang baru atau tidak pakai tuyul.
Karena misalnya driver yang tidak pakai sudah lama mangkal di sebuah lokasi seperti mal atau stasiun namun orderan tak kunjung masuk, karena keduluan oleh mereka yang menggunakan “tuyul”.
Ini karena titik GPS pengguna “tuyul” terbaca lebih dekat dengan lokasi/titik GPS pelanggan yang order, meskipun sebenarnya pengemudi yang menggunakan tuyul tersebut tidak berada di titik tersebut.
Sabtu lalu Tim Cyber Crime pimpinan Kompol Wirdanto Hadicaksono, Kasubdit II Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondav) Ditreskrimsus Polda Sulsel yang bekerja sama dengan tim satgas Grab di Makassar berhasil menangkap tujuh tersangka pelaku akses ilegal terhadap sistem pemesanan kendaraan Grab yang menggunakan aplikasi fake GPS (Tuyul).
Dimana tindakan tersebut telah merugikan sebagian besar mitra pengemudi Grab yang telah bekerja keras dengen jujur tanpa melakukan pelanggaran serta pelanggan setia Grab.
Hadir dalam jumpa pers Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia dan tim Grab Makassar Pol. Yudhiawan Wibisono, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Sulsel dan Kompol Wirdanto Hadicaksono, Kasubdit II Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondav) Ditreskrimsus Polda Sulsel, yang memimpin Tim Cyber Crime yang bekerja sama dengan tim satgas Grab.
“Dimana tindakan tersebut telah merugikan sebagian besar mitra pengemudi Grab yang telah bekerja keras dengan jujur tanpa melakukan pelanggaran serta pelanggan setia Grab,” tegas Wirdanto dalam jumpa pers.[Go/Yud]