GARDUOTO – Era digitalisasi dicoba untuk penjualan tiket bus secara online. Untuk itu sosialisai penjualan tiket ini perlu lebih ditingkatkan.
Maka dengan pembelian secara online. Hal ini bisa memudahkan calon penumpang bus tidak perlu mengantri panjang untuk membeli tiket di loket PO Bus yang ada di terminal.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau Terminal Pulogebang, Jakarta Timur pada Minggu (2/6) atau H-3 jelang Lebaran.
“Sistem tiketing harus diperbaiki karena memang seyogyanya ada suatu proses yang mengarahkan penumpang menggunakan online. Tadi ada PO tertentu yang antriannya panjang disini, padahal harusnya bisa dilakukan secara online baik dari rumah atau di manapun dengan menggunakan gadget, jadi saya rasa ini belum optimal. Sosialisasi tiket secara online perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Menhub mengatakan, pembelian tiket secara online selain dianggap aman, juga dapat memudahkan para pemudik untuk melakukan pembelian tiket tanpa perlu mengantri panjang dan bisa melakukan perencanaan dari jauh-jauh hari.
Dalam rangka memantau kelancaran arus Mudik Lebaran 2019. Menhub melakukan peninjauan ke Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang, Jakarta Timur. Menhub berinteraksi dengan para penumpang yang akan pulang kampung ke daerah masing-masing, meninjau loket tiket serta pos kesehatan yang digunakan untuk tes kesehatan para pengemudi bis.
“Saya sengaja ke Pulo Gebang, kami ingin menjadikan bus sebagai andalan transportasi darat. Bus adalah angkutan massal karena bisa mengurangi penggunaan mobil pribadi dan point to point. Beberapa masyarakat berkecenderungan menggunakan bus. Kami akan mengkampanyekan agar bus makin digemari,” ujar Menhub.
Sebagai informasi, pada tanggal 1 Juni 2019 (H-4). Jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Pulo Gebang mencapai 10.205 penumpang yang diberangkatkan dengan 306 bus.
Dalam kunjungannya, Menteri Perhubungan didampingi oleh Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono. Serta Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Umiyatun Hayati, serta Pengamat Transportasi Ellen Tangkudung.[Go/Res]