GARDUOTO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Terus kebut pembangunan jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar (KLBM) di Provinsi Jawa Timur.
Progres pembangunan jalan tol sepanjang 38,4 Kilometer (Km) ini sudah mencapai 70,5%. “Saya kira manfaatnya masing-masing jalan tol yaitu diharapkan dapat menjadi salah satu solusi. Dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah sekitarnya. Terutama memperlancar distribusi yang dapat mengurangi biaya logistik secara ekonomis,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Pembangunan Jalan Tol KLBM terdiri dari 4 seksi, yakni seksi 2 (Kedamean Mengganti – Boboh). Dan Seksi 3 (Boboh – Bunder) akan beroperasi Agustus 2019. Seksi 1 (Krian – Kedamean Mengganti) akan beroperasi September 2019 dan Seksi 4 (Bunder – Manyar) akan beroperasi Agustus 2020.
PPK Ruas Sadang – Gresik – Arteri Tengah Surabaya – Arteri Timur Surabaya BBPJN VIII Merlan Effendi mengatakan Jembatan Sembayat Baru II meskipun sudah selesai pembangunan, namun belum dioperasikan.
“Untuk mengoperasikan jembatan yang telah selesai dibutuhkan Standar Operasional (SOP) yang harus dijalankan. Yaitu pertama ada loading test yang sudah dilakukan. Kemudian kajian dari forum lalu lintas terkait rambu-rambu, dan sidang pleno dari Komisi Keselamatan Jalan, Terowongan dan Jembatan (KKJTJ),” kata Merlan Effendi.
Anggota Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V Anton Sukartono Suratto meninjau pembangunan Jalan Tol KLBM dan Jembatan Sembayat Baru II pada Senin 1 April 2019 lalu.
Anton Sukartono Suratto memberikan apresiasi pada pembangunan Jalan Tol KLBM ini dikarenakan menggunakan bahan baku dan tenaga kerja dari dalam negeri.[Go/Res]