GARDUOTO – Grab Holdings Inc meluncurkan peluncuran teknologi deteksi dan pencegahan kecurabgan terbaru, untuk mitra Grab serangkaian perangkat Grab Defence.
Melalui Grab Defence, para mitra strategis dapat memanfaatkan kemampuan data Grab, yang telah teruji dalam mengurangi tindak kecurangan untuk memperkuat ekosistem teknologi dan arus transaksi.
Berdasarkan riset dari pihak ketiga, bisnis e-Commerce di Asia Tenggara rata-rata kehilangan sekitar 1,6%, dari pendapatan mereka akibat tindak kecurangan.
Transaksi palsu dan manipulasi yang dilakukan para pelaku kejahatan terjadi di berbagai platform baik itu e-commerce, ride-hailing atau pemesanan perjalanan, yang tentunya akan memberi pengaruh negatif pada ekonomi digital, karena akan menghancurkan kepercayaan antara para pengguna, penyedia layanan, dan platform.
Selama beberapa tahun belakangan ini, Grab telah berinvestasi besar untuk pengembangan sistem yang lebih kuat, berkat dukungan machine learning serta kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi dan mencegah kecurangan pada platform Grab.
Hasilnya, penelitian independen oleh Spire Research and Consulting, menemukan bahwa tingkat penipuan pada layanan pemesanan transportasi Grab, hanya sebesar ⅙ dibanding pesaing utamanya.
Rangkaian perangkat Grab Defence akan menjadi bagian dari strategi GrabPlatform, sebuah platform terbuka milik Grab dan serangkaian API (application programming interface), untuk membantu mitra mengintegrasikan layanan mereka dengan Grab.
Rangkaian perangkat Grab Defence akan tersedia, untuk mitra strategis terpilih di Indonesia pada kuartal kedua dan akan diluncurkan ke seluruh mitra pada akhir tahun ini.
Ridzki Kramadibrata, Presiden og Grab Indonesia mengatakan bahwa di Indonesia, kami telah melihat bagaimana sindikat kejahatan mendapatkan keuntungan secara ilegal dengan menggunakan aplikasi GPS palsu, atau aplikasi yang telah dimodifikasi serta metode lainnya untuk mencuri insentif hasil kerja keras mitra pengemudi dan menciptakan pengalaman buruk bagi pengguna di platform Grab.
“Kami telah meluncurkan kampanye Grab Lawan Opik! tahun lalu di Indonesia untuk memerangi order fiktif dan mencanangkan Grab FairPlay, yang mendorong mitra pengemudi kami untuk melaporkan tindak kecurangan yang terjadi dalam ekosistem Grab,”
“Kami juga bekerja sama dengan pihak kepolisian, untuk menangkap puluhan orang yang terbukti melakukan kecurangan diplatform kami. Kami bangga dengan apa yang telah dan berbagai upaya yang tengah kami lakukan, untuk mengurangi tingkat kecurangan di platform kami. Pada akhirnya kami senang, dapat menghadirkan layanan Grab Defence, bagi para mitra strategis kami demi menciptakan perkembangan ekosistem teknologi yang sehat di Indonesia,” tambah Ridzki.
Layanan Grab Defence terdiri dari tiga fitur utama, dan masing-masing fitur dapat berfungsi secara terpisah.
Pertama, Event Risk Managemen Suit ini merupakan paket komprehensif yang akan memungkinkan pelaku bisnis, untuk menilai risiko dari suatu peristiwa atau transaksi.
Terdiri dari serangkaian API, untuk mengevaluasi risiko yang didukung oleh machine learning yang dapat digunakan kalangan pebisnis, untuk memprediksi risiko secara real-time menetapkan sejumlah tolok ukur kecurangan (Rules Engine), sesuai dengan model bisnis dan kebutuhan perangkat investigasi dan analisis perilaku, untuk menyelidiki perilaku-perilaku mencurigakan sekaligus meningkatkan kebijakan dan aturan.
Kedua, Entity Intelligence Services merupakan layanan yang menggunakan database Grab, serta keahlian dalam mengidentifikasi berbagai jenis entitas pelaku kejahatan (seperti nomor telepon, alamat e-mail, dan lain-lain), untuk memprediksi potensi risiko kepada semua pengguna yang berinteraksi dengan platform tersebut.
Sebagai contoh, pelaku bisnis dapat menggunakan layanan ini untuk mendapat informasi nilai risiko dari pengguna baru.
Jika angka prediksi risikonya rendah, mereka bisa memilih untuk mengizinkan pengguna masuk ke aplikasi tanpa harus melalui sejumlah langkah tambahan, atau menawarkan promo/insentif tertentu.
Ketiga, Device & Network Intelligence Service yang merupakan layanan yang bisa mendeteksi pelaku kejahatan, dengan menggunakan data dari perangkat pengguna.
Manfaat lainnya adalah, layanan ini bisa membantu pelaku bisnis menjaga diri mereka, dari pembuatan akun palsu akibat perangkat yang berpindah tangan, dan bahkan mendeteksi jika aplikasi mereka telah terdampak serangan siber.
Layanan Grab Defence bekerja berdasarkan grafik informasi risiko dan kecurangan Grab. Miliaran transaksi terjadi setiap tahunnya dalam berbagai vertikal di bawah platform Grab.
Transaksi yang terjadi ini memberi gambaran dan pemahaman lebih baik, bagi Grab mengenai pelaku kejahatan di Asia Tenggara, dan bagaimana tindak kecurangan bekerja.[Go]