GARDUOTO – Polemik perkataan Presiden Joko Widodo saat debat ke-2 mengenai panjang jalan desa yang telah dikerjakan 191.000 kilometer (km) langsung dijawabnya.
“Dari Dana Desa yang telah disalurkan ke desa-desa selama 4 (empat) tahun terakhir sampai akhir 2018 telah dibangun 191.000 kilometer (km) jalan desa. Ada yang tanya enggak mungkin, 191.000 km itu panjang banget lho,” tegas Jokowi saat memberikan pengarahan pada peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun 2019, di Ecovention Ocean Ecopark, di Jakarta, Rabu (20/02).
Dirinya menegaskan, panjang gimana, kalau itu dikerjakan 4 tahun, desa kita itu 74.900 artinya 75.000. Artinya, per desa per tahun cuma ngerjain 600 meter, pendek banget dong, kurang, harusnya bisa lebih dari itu.
Namun Presiden bisa mengerti bahwa setiap desa itu tidak hanya membangun jalan saja, ada yang membuat Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), ada yang buat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), ada yang buat pasar desa, macam-macam yang dibuat.
Ia mengambil contoh untuk irigasi saja misalnya, sudah diselesaikan selama 4 tahun ini 58.000 unit. Pasar desa 8.900, Posyandu 24.000 unit, jembatan, 1,1 juta meter. “Artinya, memang ini jadi barang, jadi barang ini,” tegasnya.
Kalau ada yang menyangsikan 191.000 km itu tidak mungkin, Presiden Jokowi mempersilakan untuk mengukur sendiri. Ia justru menillai, dengan panjang 191.000 km itu, berarti satu desa hanya mengerjakan setahun 600 m, hanya setengah kilo kira-kira.
“Pendek banget. Logikanya gampang, kali 75.000 selama 4 tahun udah. Jadi sekali lagi fisik infrastruktur ini sudah kita jalankan. Ini ke depan agak digeser sedikit, ke pemberdayaan ekonomi desa,” ujar Presiden Jokowi.[Go/Res]