GARDUOTO – PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) sebagai salah satu kelompok usaha PT Jasamarga (Persero), sebagai pengelola jalan tol Manado – Bitung telah selesai mengoperasikan jalan tol tersebut secara fungsional pada Sabtu (5/1) kemarin.
Selama 13 hari pemberlakuan fungsional terhitung dari tanggal 24 Desember 2018 – 5 Januari 2019, PT JMB mencatat 5.727 kendaraan yang melintas menuju kota Bitung dari kota Manado pada tanggal 24 Desember 2018-2 Januari 2019.
Sementara kendaraan melintas menuju kota Manado dari kota Bitung, pada tanggal 2 Januari 2019 – 5 Januari 2019 sebanyak 6.148 kendaraan.
Selama pemberlakuan masa fungsional, PT JMB mencatat angka tertinggi volume lalin terjadi pada hari Sabtu tanggal 5 Januari 2019 sebanyak 2.048 kendaraan.
“Kami mengoperasikan jalan tol ini secara fungsional dari tanggal 24 Desember 2018 sampai 2 Januari 2019 untuk arah dari Manado menuju ke Bitung karena banyak warga Manado yang ingin berlibur saat Natal atau tahun baru di daerah Bitung dan sekitarnya. Kemudian, sejak tanggal 2 hingga 5 Januari 2019 adalah arus balik warga Manado yang berlibur tersebut,” ungkap George IMP Manurung, Direktur Utama PT JMB.
Lebih lanjut George menjelaskan, setelah beroperasi secara fungsional berakhir, pihaknya akan melanjutkan pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung.
Sampai saat ini, pembebasan lahan Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 2A Airmadidi-Danowodu dan Seksi 2B Danowodu-Bitung secara keseluruhan telah mencapai 70,44%.
“Untuk pekerjaan konstruksi pada seksi 2A telah mencapai 76,8%, sedangkan untuk seksi 2B mencapai 10,6%,” tambah George.
Nantinya jalan tol Manado-Bitung Seksi 2A Airmadidi-Danowudu ditargetkan pekerjaan kontruksi selesai 100% pada kwartal ke-2 tahun 2019. Sehingga secara keseluruhan, Jalan Tol Manado-Bitung memiliki panjang 39,9 km.
“Untuk beroperasi full, dijadwalkan pada awal tahun 2020, setelah beroperasi penuh nantinya jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh Manado-Bitung dan sebaliknya hingga lebih dari setengah waktu tempuh. Saat ini jika dibandingkan melalui jalan arteri, sehingga biaya ekonomi akan lebih kompetitif,” terang George.[Go/Hml]